Chap 23

9.3K 1K 156
                                    

Aku update nih. Vote jangan lupa ya! Komen tembus 250k aku baru up lagi.

       Kejadian atau apapun yang terlihat oleh mata adalah kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian atau apapun yang terlihat oleh mata adalah kebenaran . Jika orang bilang 'aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri' sudah pasti itu benar. Akan tetapi ada kalanya yang di lihat oleh mata bisa saja sebaliknya belum tentu itu benar. Tapi kembali lagi sifat manusia akan lebih percaya dengan apa yang di lihat oleh mata di bandingkan dengan ucapan yang keluar dari benda kenyal tak bertulang.

Sama halnya dengan Pria yang sudah mengepalkan jemarinya dan mengeraskan rahangnya sampai semua urat di leher itu tercetak jelas, meski tertutup dengan kerah kemeja sekalipun.

Sedangkan wanita yang terus melingkarkan jemarinya kini bersandar di punggung kokohnya dengan bangga menunjukan senyum manis yang nampak jelas di mata Jihan justru dengan terang-terangan sedang mengibarkan bendera perang. "Terima kasih Tuan Park. Kau memang pintar menilai sesuatu" Jawab Wanita itu dengan mata mendelik dan sudut bibir yang terangkat sedikit lebih tinggi.

Jimin tersenyum simpul menanggapi balasan dari Wanita cantik di depannya itu. "Sepertinya marga Jeon memang cocok jika terlampir di nama depanmu." Sarkasnya sebelum melontarkan pertanyaan pada Pria Yang memiliki marga tersebut. "Benar bukan, Tuan Jeon?" Senyum yang biasanya terlihat manis itu berubah seketika, seolah menantang sang lawan bicara lewat senyum yang Pria park itu tunjukan.

Jihan menggigit bibir dalamnya seakan gelisah menunggu jawaban dari Pria yang pernah menyandangkan dirinya sebagai Wanita 'simpanan'. Matanya bertemu pandang dengan Pria Jeon, mata gelapnya itu menelisik gerak tubuh yang Jihan timbulkan. Seolah tau apa yang sedang wanita itu pikirkan Jungkook pun menyeringai sesaat dan memilih untuk tidak memberikan jawaban apapun.

"Yoora punya marga sendiri yang sudah membawanya mencapai hasil. Aku rasa margaku kurang cocok untuknya." Jawab Jungkook dengan mata yang masih enggan untuk sekedar berpaling dari mantan simpanannya itu.

"Jungkook, apa maksudmu berkata seperti itu? Bukankah kau sendiri yang bilang padaku jika hanya akulah yang pantas bersanding denganmu?" protes Yoora yang tidak ingin membenarkan perkataan pria Jeon tersebut, di tambah dengan adanya Jihan yang membuat Yoora semakin ingin melihat bagaimana respon darinya setelah mendengar penyataannya barusan.

"Wow. Pertengkaran rumah tangga kah yang baru saja aku saksikan ini?" Jimin tertawa canggung, karena sebenarnya ia hanya ingin memecah suasana yang sepertinya akan semakin memanas. Jimin tahu betul memang ada yang tidak beres ketika melihat Jihan yang nampak risih dengan tatapan yang Jungkook tunjukan.

Karena Jimin pria yang cukup peka dengan keadaan di sekitarnya, lantas kembali berujar. "Apa kau mau minuman Ji?" Lamunan Jihan terpecah saat napas hangat Jimin menyapu di sekitar wajah dan daun telinganya. Usapan lembutpun Jimin lakukan di pinggul ramping Jihan yang seketika menghantarkan rasa nyaman juga hangat.

SECRETS [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang