Sedikit Spicy!
Jihan Pov
Tidak ada yang bisa mengalahkan Ego-nya Jeon Jungkook. Tidak termasuk aku. semua yang terucap di mulutnya, tidak dapat dibantah. Jika dia bertanya— maka aku harus benar-benar menjawab sesuai dengan apa yang Jungkook tanyakan, berbohong? Sama dengan aku menyiksa diriku sendiri.
Jawaban yang Jungkook terima tidak sesuai dengan apa yang ingin dia dengar. Jungkook tahu aku berbohong. Aku juga tidak mungkin berkata jujur— tidak akan pernah untuk yang satu ini. Mustahil jika aku mengatakan siapa yang meneleponku, Kim Taehyung. Pria yang aku temui direstoran siang tadi.
Kebohonganku, mengantarkanku di tempat yang cukup sepi dengan orang yang berlalu lalang. Jungkook menghentikan mobilnya di jalanan sepi, dia menurunkan kursi mobilku dan pindah tiba-tiba ketempatku diduduk. Memposisikan tubuhnya dihadapanku, dengan resleting yang sudah dibuka.
Mengeluarkan sesuatu yang sudah menegang, sedikit terkejut karena benda itu menampar bibirku. "Mulutmu, sudah berani berbohong. Sayang!" Jungkook melepaskan ikatan rambutku, menariknya kebelakang. "Nakal sekali."
"I-ibu menelepon. Aku tidak berbohong." Aku bersumpah, ini menjijikan. Bukan karena Jungkook melesakan penisnya kedalam mulutku. Tapi karena tempatnya, benar-benar membuatku takut. Takut ada orang yang melihatku, takut sekali.
Jungkook menekan miliknya, ujung penisnya sengaja dia gerakan dibibirku. "Tidak apa, berbohonglah selagi bisa. Kau benar-benar menyukai penisku didalam mulutmu, benar?" Jungkook menarik rambutku, sampai aku meringis. "Buka mulutmu!" Aku menggeleng lirih. "Buka! Yoon Jihan. Isap dan kulum milikku!"
"Akh! Eemmmp—" Jungkook menarik rambutku sampai rasanya sakit, mulutku terbuka dan Jungkook tidak menyia-nyiakan itu. Dia melesakan miliknya kedalam mulutku, sampai sebagian miliknya, menekan dan mendorongnya lebih dalam lagi. Memaksakan mulut kecilku melahap penisnya hingga menyentuh kerongkonganku.
Rasanya pedih, mataku mulai berkaca-kaca. "Kau suka dinakali 'kan? Jihan Sayangku. Kau memang cabul sekali— Ugh! Ahn..." Jungkook menggeram dengan permaiannya sendiri. Aku tersedak dan benar-benar merasa mual, pinggulnya bergerak liar diatasku. Jungkook menekan kursi mobilnya lagi, semakin turun kebawah dan aku terbaring di bawah kakinya yang mengapit tubuhku.
Kepala Jungkook menengadah keatas langit-langit mobilnya. Mengeluar masukan penis panjang itu dibibir kecilku, air mataku terus mengalir. Dan Jungkook tampak tidak perduli, "Eughn—n bagaimana bisa mulut kecilmu ini membuatku gila— ahn.."
Jungkook bergerak berutal, dia mengacak mulutku dengan penisnya. Pinggulnya menekan semakin dalam. Geraman kencang dengan napas terengah, Jungkook menarik miliknya yang berkedut dan mengeluarkan banyak cairan lengket berbau pekat. Bukan hanya dimulut— wajah serta leherku terkena sperma miliknya. Dan tanpa merasa bersalah dia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS [M]
RomanceTerlampau naif untuk Jihan menolak , Juga teramat bodoh jika Jihan menerima Tawaran untuk menjadi Wanitanya dengan embel-embel kehidupan yang mewah serba berkecukupan. Tanpa sadar Jihan telah masuk kedalam neraka yang menjanjikan nya surga dengan se...