Chap 06 | Revisi

15.6K 1.1K 59
                                    

Test ombak ya. Haha.. Votemen banyak-banyak pokoknya.

 Votemen banyak-banyak pokoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihan Pov

Bisa aku lihat dengan jelas raut wajah Jungkook sesaat setelah mendengar penuturanku , satu sudut bibirnya tertarik keatas. itu bukan senyuman manis yang Jeon tunjukan seperti biasanya. Senyum nakal yang dia gunakan untuk menjeratku masuk kedalam perangkap yang dia buat.

Seringaian yang selalu membuat bulu halus di seluruh tubuhku merinding. Sesaat aku merutuki diriku sendiri, bodohnya aku berkata seperti itu padanya. Sama saja seperti aku yang menyerahkan diri, untuk dihancurkan olehnya.

Apa yang harus aku lakukan? Jungkook pasti akan mengempurku habis-habisan. Pria itu benar-benar akan menghancurkanku, sungguh. Bodohnya. Jungkook itu seperti singa kelaparan yang haus akan daging tidak cukup hanya sekedar satu atau dua potong kalau sudah di beri makan.

Namun singa yang sesungguhnya berbeda dengan Jungkook. Mungkin kalau singa sungguhan di beri makan daging sapi atau ayam yang hanya dengan sekali telan langsung habis , lain dengan dagingnya si Pria Jeon itu dia suka daging yang takkan habis termakan lantaran daging yang Jungkook suka hanya akan berakhir di permainkan bukan di makan, Kalian tau kan daging apa yang Jungkook suka?.

Daging selangkangan!

Sesampainya di lobby Jungkook menyerahkan kunci mobilnya ke salah satu satpam di hotel ini, berjalan pergi tanpa basi-basi menuju lantai atas dan aku hanya mengekori Jungkook tepat di belakangnya sampai depan lift, bukan nya masuk Jungkook malah berhenti mendadak sampai keningku beradu dengan punggungnya.

"Awh.." pekikku sambil mengusap kening.

"Mengapa mengekoriku di belakang begitu sih?" Lihatkan bukannya minta maaf karena berhenti mendadak. Dia justru berbalik marah padaku.

Aku mendengus kecil menatap manik Jingkook tak kalah sengit. Wajah datarnya itu, ingin sekali kukuliti. "Memangnya aku harus dimana? Di depanmu begitu? , Cepat masuk sana, jangan biarkan wanitamu menunggu terlalu lama."kataku lagi dengan sedikit nada menyindir.

Hanya decihan yang keluar dari bibir Jungkook dan langsung masuk kedalam lift tanpa berbicara lagi denganku, kalau boleh jujur aku malas sekali jika harus bertemu dengan tunangan si pria Jeon ini.

Bukannya apa Eunha itu selalu bergelayut manja di lengan Jungkook seperti anak monyet dengan induknya semacam itu. Bukannya aku cemburu, hanya saja aku sedikit risih melihatnya perlu di garis bawahi ya risih bukan cemburu.

Hah, lihat saja apa aku bilang belum ada lima menit aku berbicara dalam hati Eunha sudah berlari ke arah Jungkook dan membubuhi beberapa kecupan diwajah Jungkook bukan hanya pipi, Eunha juga mencium bibir Jungkook dengan lumatan kecil.

Memang sih tak ada orang yang melihat karena kami berada di dalam kamar hotel, hanya saja ada aku disini tidak perlu menyombongkannya di depanku begini karena aku bisa saja melakukan hal lebih dari itu lagi pula itu hanya kecupan bukan?.

SECRETS [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang