Ia berlari, berlari, dan terus berlari. Sampailah ia ke pintu gerbang Konoha.
"Hanabi, sedang apa kau disini?"
"Ayah sedari tadi belum pulang. Jadi aku disini menunggunya, di rumah sedang tidak ada siapapun."
"Kemana mereka? Hinata?"
"Aku tidak begitu tahu. Hmm, kak, ada titipan untuk kakak."
"Titipan? Apa?"
Hanabi diam sesaat. "Kakak mau menemaniku sebentar sampai ayah pulang?"
"Tentu. Tidak ada salahnya.", Tenten tersenyum menyetujuinya. Seberkas sinar bahagia mewarnai mata coklatnya, walaupun masih terliputi kerlipan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi
Short StoryTak ada kepergian yang benar-benar abadi. Yang ada hanyalah hati yang tak akan pernah berpaling yang hanya terpisahkan oleh waktu yang tak mengizinkan kita bersatu di dunia, tempat dimana kita bertemu dan memulai menyatukan hati masing-masing dalam...