"Tenten, buka matamu sekarang."
"Bolehkah?"
"Iya, sudah sampai."
Tenten tercengang, terbelalak. Matanya berkaca-kaca.
"Indah sekali...!"
"Kamu suka?"
Tenten tak bergeming, dipeluknya lah pria yang diam-diam membawanya ke tempat itu. Ia menangis didekapannya. Untuk gadis tomboy sepertinya, memanglah mustahil jika menangis. Tapi sekarang ia melakukannya.
"Kita tidak akan buru-buru pulang kan?"
("Cantik sekali dia.", ucapnya dalam hati)
Pria itu pun ikut hening. Tersenyum. Dibelainya rambut gadis berambut coklat itu.
"Tidak, kita akan pulang sebelum diujung langit timur membiru laut."
![](https://img.wattpad.com/cover/26929637-288-k470148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi
Historia CortaTak ada kepergian yang benar-benar abadi. Yang ada hanyalah hati yang tak akan pernah berpaling yang hanya terpisahkan oleh waktu yang tak mengizinkan kita bersatu di dunia, tempat dimana kita bertemu dan memulai menyatukan hati masing-masing dalam...