"Sudah.", Tenten tersipu malu.
"Izinkan aku memakaikan ini.", ia menyodorkan sendal kayu.
"Apa itu sendal tuan Jiraiya?", tanyanya meringis. Mereka terdiam sejenak, tak lama mereka saling menyahuti tawa masing-masing. "Jadi, sekarang aku menjadi Cinderella bersepatu bakiak?"
Pria itu menahan tawanya, ia melempar senyum kegelian pada Tenten, "Biarkan aku menjadi pangeranmu malam ini." Ia pun menunduk di hadapan sang gadis.
"Ok baiklah, saya terima anda untuk menemani saya malam ini.", Tenten mulai mengangkat kaki kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi
KurzgeschichtenTak ada kepergian yang benar-benar abadi. Yang ada hanyalah hati yang tak akan pernah berpaling yang hanya terpisahkan oleh waktu yang tak mengizinkan kita bersatu di dunia, tempat dimana kita bertemu dan memulai menyatukan hati masing-masing dalam...