Pria itu merogoh sakunya. "Habis."
"Oh", Tenten menjawab singkat dan pelan, ia palingkan wajahnya.
Mata pria tak berpaling menatap wajahnya. Tajam. Suasana yang terasa mencekik lehernya, nafasnya tercekat dan sangat berat. Tubuhnya kaku, lumpuh dan tak bergeming. Pria itu pun memeluknya erat. "Ten, tak lama lagi."
Tenten ingin menjawabnya. Namun apalah daya lidah tak mampu bergetar. Ia hanya bisa menitikkan air matanya untuk berkata padanya. ("Apa yang kau katakan?")
Air matanya menetes membasahi bahu pria itu. Mereka sangat dekat, mereka berhadapan. Tenten menutup erat matanya, ia tak sanggup. Tak lama kemudian ia merasakan lembut dibibirnya, pria itu menciumnya. Ia menangis hening, ia pasrah dan ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/26929637-288-k470148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi
Cerita PendekTak ada kepergian yang benar-benar abadi. Yang ada hanyalah hati yang tak akan pernah berpaling yang hanya terpisahkan oleh waktu yang tak mengizinkan kita bersatu di dunia, tempat dimana kita bertemu dan memulai menyatukan hati masing-masing dalam...