"Hanabi! Maaf bento-nya terlambat. Kamu dimana?", teriak seorang wanita dari luar.
"Itu kak Hinata! Lebih baik kakak keluar sekarang. Saat ini emosi kak Hinata sulit terkendali, ditambah ayah masih belum pulang."
Tanpa pikir panjang dan berbasa-basi, ia meraih kotak dari Hanabi dan langsung meninggalkan tempatnya. Dari kejauhan ia mendengar Hanabi menangis lagi. Berlari, terus berlari membelakangi senja yang semakin terbenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utakata Hanabi
Historia CortaTak ada kepergian yang benar-benar abadi. Yang ada hanyalah hati yang tak akan pernah berpaling yang hanya terpisahkan oleh waktu yang tak mengizinkan kita bersatu di dunia, tempat dimana kita bertemu dan memulai menyatukan hati masing-masing dalam...