Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sebenarnya Angga agak bingung dengan kedatangan Darel yang tiba-tiba. Tadi anak itu datang dengan baju seragam yang sudah kucel dan lusuh serta wajah yang terlihat mendung.
Tok tok tok.
"Angga," panggil Darel sedikit pelan. Tak lama pintu bercat putih didepannya terbuka, menampilkan Angga dengan kaos oblong dan celana bahan selutut yang menatap bingung ke arahnya.
"Kok belum balik?" tanya Angga sedikit bingung. Pasalnya hari sudah hampir petang dan Darel masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Angga, Darel boleh bobok di sini?"
Angga mengernyit. Apa dia tidak salah dengar? Tunggu-tunggu, sebenarnya ini ada apa, sih? Kenapa Darel tiba-tiba mau menginap di rumahnya?
Angga celingukan mencoba mencari keberadaan Delon karena biasanya cowok itu tidak akan membiarkan Darel pergi seorang diri. Merasa tak menemukan siapa pun, Angga kembali menatap Darel yang menunduk.
"Masuk dulu deh," ucap Angga mengajak Darel masuk kedalam rumahnya.
"Kok tumben sepi, Ngga?"
"Hooh, bonyok lagi ke luar kota." Darel mengangguk mengerti.
Darel mengekori Angga yang menuju lantai dua di mana kamar lelaki itu berada.
"Mandi sana. Lo kucel banget," suruh Angga yang kemudian beranjak menunggu Darel di sofa yang berada di kamarnya. Angga memandang Darel intens begitu cowok itu keluar dari kamar mandi.
"Angga kenapa liatin Darel kaya gitu?" tanya Darel agak ngeri.
Angga mendengus. "Sini, duduk." Kata Angga sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya. Darel menurut dan berjalan menghampiri Angga.
"Lo kenapa?" Angga bertanya tanpa tedeng aling.
Darel melengos memilih menatap apa saja yang ada di kamar Angga yang penting tidak menatap mata Angga yang menurutnya sangat menyeramkan.
"Rel," panggil Angga.
"Marah sama Kak Delon."
Tumben, batin Angga dengan kernyitan halus di dahinya.
"Karena apa?"
Darel mengangkat bahunya acuh. "Nggak tau, kesel aja sama kak Delon."
