9

1.5K 91 4
                                    

HAPPY READING!

NOTE: UDAH ADA SEQUEL STORY ALEXA & JUAN 2, JANGAN LUPA MAMPIR🙏

••~••

Juan memencet hidung Jenny berulang kali, adik perempuannya ini tengah ngambek padanya perihal kuota Juan habis, hingga Jenny tak bisa nonton film kesukaannya. Keduanya berakhir duduk diteras rumah, sekedar mencari udara pagi. 05:30

"Ih." Kesal Jenny menepis tangan Juan yang sedari tadi memencet-mencet hidungnya berulang kali. Padahal hidung Jenny berminyak, bisa-bisanya kakaknya itu tak jijik.

Juan terkekeh, ia kembali memperhatikan kedepan. Tapi pikirannya tiba-tiba mengarah ke kejadian yang lalu, saat Jenny memosting foto mereka berdua, sepertinya itu sudah gempar di sekolah. Tapi Juan tak mengetahuinya sama sekali, Toni pun tak memberitahunya. Ah iya, Toni tau jika Jenny adiknya. Tapi tumben sekali Toni tak memberitahunya?

"Oi!"

Juan mengalihkan tatapannya. "Hm?"

Jenny menggerutu, ia mencak-mencak karena Juan tak membujuknya. "Bujuk kek apa kek, gini amat punya kakak es."

Juan menghela nafasnya, bukankah tadi ia membujuk Jenny? Juan yang salah atau Jenny yang terlalu berharap dengan bujukan seperti mendapatkan sesuatu dari kakaknya? Sepertinya keduanya sama-sama salah.

Jenny cemberut, andai saja Juan tak seperti es, ia yakin 95% Juan akan bersikap seperti kakak normal, dimana menjadikan babu adiknya, melarang dekat dengan cowok, dan memberikan sesuatu yang spesial. Tapi ini? Malah kebalikannya. Kakak macam apa Juan ini?

"Bisa gak sih?"

"Apa?"

"Ihh, jadi kakak normal gitu. Gak peka banget sama kayak mas ex." Protes Jenny mencebikkan bibirnya kasar.

Juan mengerutkan dahinya, ia normal tidak menyukai sesama jenis. Jadi, normal semacam apa yang diminta Jenny? Sepertinya adiknya ini rada-rada hilang akal setelah dighosting mas crushnya.

"Kan...." Rengek Jenny, bukannya menyahut, tapi Juan malah menampilkan ekspresi bingung dengan menaikkan satu alisnya.

Juan mengangkat bahu acuh, cewek memang aneh dari jaman nenek moyang. Ia tak habis pikir kenapa cewek harus memiliki mood yang berubah-ubah setiap detiknya, aneh. Itu adalah satu alasan dari ratusan alasan kenapa Juan membenci hubungan dengan cewek, apalagi beralaskan cinta, Juan anti cewek yang manja. Kecuali adiknya, bisa dibilang Juan lebih menyukai cewek seperti mamanya. Ada, hanya saja ada banyak alasan lagi.

Jenny melototkan matanya pada Juan yang memandang arah depan. Manusia bukan sih? Gaada rasa kekakakkan. Jenny mendorong kursi yang ia duduki secara kasar, lalu berjalan masuk kedalam rumah. Meninggalkan kakaknya seorang diri disana, tidak peduli jika kakaknya itu nanti kerasukan hantu yang berkeliaran di pagi hari.

°°°°°°°

Juan mengacak rambutnya kasar saat mendengar teriakan yang disukai para cewek. Ia berjalan malas menuruni tangga, saat di akhir tangga Juan melirik kekiri dan kekanan, sepertinya orang rumahnya tak ada di rumah. Juan menengok ke pintu utama rumahnya, ternyata tak dikunci.

"Ck." Juan menarik uang dari saku celana pendeknya. Lalu membuka pagar rumah. "Berapa?"

"Ini bener rumahnya Jenny?" Juan mengganggukkan kepalanya. "Jennynya mana ya? Soalnya harus ada bukti foto ini." Kurir itu menengok ke belakang Juan, seperti mencari pemilik paket.

STORY ALEXA & JUAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang