4

2.7K 118 6
                                    

HAPPY READING

••~••

Kini Juan tengah duduk di ayunan taman bersama adiknya. Sedari pulang sekolah tadi adiknya terus saja menangis, hingga akhirnya Juan harus membawa adiknya ke taman.

Ia melirik adiknya yang belagak sok kuat. Padahal air matanya terus saja mengalir. "Gue ga pa-pa."

"Hm."

"Kak An, tadi gue ... di ejek sama crush gue." Tangis gadis smp itu pecah, membuat Juan mengelus pucuk kepala adiknya. Nama adik Juan ialah Jenny Alexander, dia duduk di kelas tiga smp. Adiknya dikategorikan cewek tolol yang bucin sekali dengan Arian Derwan, yang katanya ganteng, pandai bela diri, playboy dan lainnya. Padahal Arian Derwan itu suka sekali membuat Jenny sakit hati.

"Kenapa gak ngelawan?" tanyanya dengan ekspresi datar.

"Hiks, lo tau kan gue gak tahan kalau dibentak cowok!" maki gadis itu, Juan menghela nafasnya. Mengingat saat Jenny tadi berjalan di tengah-tengah jalan dekat lampu lalu lintas tak tentu arah. Banyak sekali makian yang didapat Jenny dari pengendara dan warga sekitar, tapi tak diubrisnya.

Juan menyenderkan punggungnya di ayunan kayu itu. Ia melirik Jenny yang masih saja sibuk melihat foto crush tak jelasnya itu. Sambil mengusap-ngusap fotonya. Sudah tau crush nya tak menyukainya, tapi tetap saja menyukainya. Juan tak habis pikir mengapa Jenny terlalu mengidolakan cowok brengsek itu.

"Gue bilangin papa?" tanya Juan.

Jenny membulatkan matanya. "Hiks jangan ... ntar papa malah kasih tau mama. Trus mama suruh gue nikah muda, apalagi sama cowok yang gak gue cinta! Nikah itu harus ada ikatan cinta. Hubungan percintaan lebih tepatnya."

Juan mendelik kesal. Lagi-lagi hubungan percintaan, entah apa yang spesial, menurutnya itu begitu menyulitkan. Lebih baik ia mendapatkan gelar prestasi pertama setiap tahun dibanding mendapatkan seorang cewek. Juan sangat anti dengan hubungan percintaan, terlalu menyulitkan bagi dirinya. Belum lagi harus menuruti kemauan kekasihnya nanti, jika badmood, pms, atau segala macam.

Jenny menatap kakaknya yang bagaikan es batu itu. Jenny tahu sekali, Juan tak pernah ingin mencintai siapapun selain keluarganya. "Gue cariin cewe buat lo boleh?" tanya Jenny terus terang.

Juan melirik Jenny malah. "Gak!"

"Anjir bat lo, setiap manusia itu harus merajut kasih dan cinta kak Juan...." jelas Jenny, tidak lupa dengan saranghaeyo nya saat menyebutkan kata 'cinta.

Ting

Juan melirik ponsel Jenny, disana sudah terlihat jelas notif Ari yang, disana sanga terlihat jelas Arilnya baru saja memosting foto di akun instagramnya. Cepat-cepat Juan merampas ponsel Jenny, ia langsung melihat postingan Ari. Juan terkejut saat melihat postingan Ari ialah foto Ari dengan cewek barunya.

Jenny yang kepo hendak merampas ponselnya lagi. Tapi kali ini Juanlah yang langsung mendekatkan layar ponsel itu ke Jenny. Jenny cemberut. "Sadgirl gue."

Bego ni anak, udah tau tu cowok brengseknya sama kayak kakek Sugiono masih aja suka. Gumam Juan sambil mengembalikan ponsel Jenny.

"Kak ... cariin gue cowok dong, temen lo gitu yang ganteng plus tajir."

"Toni?"

STORY ALEXA & JUAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang