19

1.1K 79 5
                                    

VOTE KOMEN
SAYA MAKSA LOH INI!😤

HAPPY READING!

••~••


Dua minggu berlalu, ujian selesai, dan nasib Alexa selama dua minggu sangatlah bagus. Tidak ada gangguan Tara maupun Killa. Kedua pemimpin grup kaum hawa itu tiba-tiba saja hilang tanpa kabar.

Hari ini semua siswa/i harus berbaris di lapangan, guna mendengar pengumuman siapa manusia yang mendapatkan gelar prestasi dari sekolah.


"Widih, merah amat tu wajah." Ejek Toni pada Alexa yang menutup wajahnya menggunakan buku. Alexa kepanasan.

"Ck." Decak Alexa, dan menjauh dari Toni. Lebih memilih berdekatan dengan Dini, Bagas, Dika, dan Daniel.

"Pagi, semua...." Sapa seorang guru wanita yang berdiri di atas mimbar.

"Pagi buk...." Balas seluruh siswa/i tidak bersemangat, karena guru-guru tidak melihat situasi, padahal matahari sudah ada di atas kepala.

"Oke, kepsek akan mengumumkan nama-nama siswa/i yang berprestasi dan dipersilahkan maju untuk ngambil piagam prestasi ke depan." Ujar guru wanita tersebut dengan tegas. "Kepsek silahkan maju." Pinta guru wanita tersebut dan turun dari atas mimbar, digantikan dengan kepsek berkepala colak.

"SELAMAT PAGI SMP!"

Krik krik

"Sma kali pak." Tegur salah satu siswa mencoba membenarkan.

"Biasa udah tua." Timpal Toni dengan muka watadosnya.

"HAHAHAHA!" Tawa seluruh sisea/i yang masih mood.

Kepsek tampak mengelus kepalanya, mencoba sabar.  "Itu kepanjangan sma mulia pratama."

"OOOO!"

"Cakap lah!" Protes salah satu siswa menggunakan logat melayunya.

"Bacot." Balas kepsek, alhasil semua manusia yang ada disana melongo. Kepsek mereka mengucapkan kata kasar.

"Ih, pak kepsek kasar, gak suka gelay." Balas Dika dengan meliyuk-liyukkan tubuhnya. Beberapa orang merinding sendiri.

"Dasar benchong!" Hina Toni pada Dika.

Dika memutar bola mata malas, cowok itu mengelap ketiaknya menggunakan telapak tangannya, lalu mengolesnya pada wajah Toni. "Skincare tu, biar gak makin intem lo." Lalu Dika tertawa puas, yang lain hanya melihat Dika datar.

"Sialan lo!" Kesal Toni, lalu mengelap wajahnya.

"Awokawok."

Bagas menggelengkan kepalanya. Cowok itu berjinjit, agar bisa terlihat. "WAH, HARUS MASUK BK NIH!" Protes Bagas, dan disetujui semua siswa/i.

"Ah, lupain. Bapak mau ngumuminnya bisik-bisik tetangga atau teriak?" Tanya kepsek dengan konyolnya.

"Chatingan aja pak, biar tambah keren". Sahut Toni tambah goblok.

"WOY TOLOL!" Hina Daniel, lalu melempar tasnya, diikuti beberpaa siswa/i lainnya.

"Ternistakan lagi gue." Sebal Toni.

Kepsek terkikik geli. "Tenang tenang, aku yang salah." Kata kepsek dramatis.

"YEUU EMANG PAK!"

Alexa menepuk jidatnya, kenapa papanya harus menjebloskannya di sekolah berbakat adu kegilaan?

"To the point pak! Saya mau tau siapa gelar prestasi pertama!" Sorak seorang siswi tidak sabaran.

Toni menggoyang-goyangkan tubuhnya, diikuti oleh Dika. "Wowowo, Juan lah pasti!" Balas Toni. Membuat banyak fans Juan berteriak histeris.

STORY ALEXA & JUAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang