- 11 -

561 77 6
                                        

"Lalu hyung? Oh ayolah hyung, jangan membuatku mati penasaran seperti ini, aku tau itu belum selesai."

Raut kesal dapat terlihat di wajah Hyungwon. karena, Kihyun yang tiba-tiba berhenti bercerita dan memilih untuk menyendoki es krim vanillanya yang mulai meleleh ke dalam mulutnya. Padahal Hyungwon masih serius menangkap cerita cinta hyungnya itu.

"Ya memang belum selesai. Sabarlah sedikit, es ku sudah mencair padahal aku belum merasakannya sama sekali."

Ucap Kihyun dengan bibir yang sedikit dimaju-majukan, dan itu membuat Hyungwon geli bercampur gemas.

"Hyung, tidak usah dimaju-majukan seperti itu. Nanti bisa aku belikan yang baru dan lebih besar untukmu hyung, jadi ceritakanlah sampai habis dulu."

"Ck! enteng sekali kau bicara. Baiklah-baiklah Hyungwonnie ku, akan aku lanjutkan jadi ternyata Hyunwoo hyung dan Minhyuk hyung itu tidak berpacaran. Minhyuk hyung saat itu beralasaan kepada Hyunwoo hyung untuk menemaninya berlatih agar, dia siap menembak seseorang yang ia cintai. Jadi, Hyunwoo hyung bilang iya. karena Hyunwoo hyung tidak tau siapa yang Minhyuk hyung cintai, dan berpikir bahwa tembakan itu bukan untuk dia melainkan untuk orang yang Minhyuk hyung cintai. Makanya Hyunwoo hyung hanya menjawab asal dan menjawab iya. dan hari-hari esoknya Minhyuk hyung merayu Hyunwoo hyung untuk menemaninya walaupun sebenarnya Hyunwoo hyung sudah menolaknya berkali- kali tetapi, karena Minhyuk hyung juga mengajak berkali-kali akhirnya Hyunwoo hyung merasa tidak enak dan luluh. di saat aku mengetahui semuanya aku sangat sedih ternyata aku telah salah sangka, dan membuat Hyunwoo hyung kacau karena kepergianku. tapi karena aku merasa nyaman dengan kampus dan pekerjaanku akhirnya aku memutuskan untuk menetap di Jepang hingga aku siap untuk kembali ke Korea dan menceritakan semuanya kepada Hyunwoo hyung."

"Trus, setelah hyung kembali ke Korea beberapa bulan yang lalu, apa hyung sudah memberitahukan semuanya kepada Hyunwoo hyung?"

"Ani,hyung belum memberitahukannya."

Kihyun menjawab dengan muka datar dan tanpa dosanya itu.

"APA?! Trus Hyunwoo hyung tidak marah kepadamu? aku dengar hyung satu perusahaan sama Hyunwoo hyung?"

Suara Hyungwon sedikit meninggi, itu karena dia kaget. Bagaimana tidak, sudah hampir satu bulan lamanya hyungnya itu bekerja bersama Hyunwoo tapi belum memberitahukan alasannya sama sekali.

"Jangan meninggikan suaramu. Dia marah kepadaku hingga dia menyuruhku untuk menjauh dari kehidupannya. Jadi, itu membuatku sakit hati dan mengurungkan niatku untuk memberitahukan alasan ku yang sebenarnya."

"Mian hyung, aku hanya terlalu kaget."

"Jadi apa kau punya solusi untuk ku?"

"Hyung aku tidak pintar dalam memberi saran dengan kata-kata mutiara dan panjang lebar.
Hyung aku sarankan lebih baik kau memberitahukan alasanmu yang sebenarnya. setelah itu terserah dia mau tetap mempercayai hyung atau tidak. yang penting hyung ku ini sudah memberitahukan yang sebenarnya dan yang pasti beban dan rasa bersalahmu akan berkurang."

Kihyun tampak memikirkan ucapan Hyungwon itu. Sepertinya yang sepupunya bilang itu ada benarnya juga

"Tapi aku sedikit takut Hyungwon."

"Apa yang kau takutkan hyung?"

Hyungwon memperbaiki cara duduknya menjadi posisi yang lebih nyaman dan serius. Menatap Kihyun dengan raut muka bertanya-tanya.

"Aku takut dia tidak ingin menerimanya"

"Itu bukan urusanmu hyung, jika dia tidak mau menerima mu, aku yang akan menerimamu!"

Sweet Heart ー END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang