- 19 -

549 53 5
                                    

"H-hyung d-dia sudah menyakitimu. Meninggalkanmu dan saat itu aku yang selalu di sisimu, aku yang menguatkanmu, menemanimu. AKU MENCINTAIMU HYUNG! b-bisakah kau membalasnya."

Ucap Minhyuk dengan suara paruh, dan matanya yang berkaca-kaca, siap untuk meluncurkan air matanya kapan saja.

"Maaf Minyuk aku tidak bisa, dari awal aku sudah bilang kepadamu, aku tidak bisa. Tetapi kau masih terus mendekat padaku walau kau sudah tau resikonya. Minhyuk apa kau tau? walaupun aku telah ditinggal selama bertahun-tahun oleh Kihyun, rasa sayangku kepadanya tidak pernah hilang, dan berubah. Maafkan aku Minhyuk."

"H-hyung, benarkah kau tidak bisa sedikit saja membuka hatimu kepadaku?"

Ucap minhyuk dengan suara yang sedikit pelan, tetapi masih bisa didengar oleh Hyunwoo. Minhyuk memegangi dadanya yang terasa sesak, dan air matanya yang terus keluar.

"Maaf Minhyuk, aku tidak bisa. Dan setelah proyek ini selesai, aku akan menikah dengan Kihyun. Sekali lagi maafkan aku Minhyuk."

Ucap Hyunwoo kepada Minhyuk yang sekarang sedang menangis di hadapannya. Minhyuk berdiri dan meninggalkan Hyunwoo. Hyunwoo merasa tidak enak kepada Minhyuk. tetapi, ini semua demi kebaikannya dan Kihyun. Hyunwoo kwmbali ke kantornya, dan segera menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Sangat melelahkan, hitung menghitung mebuat tenaganya terkuras begitu banyak. Tak terasa hari sudah sore, Hyunwoo memutuskan untuk segera ke rumah Kihyun ingin melihat keadaannya. Hyungwon juga ingin Hyunwoo segera menjelaskan semuanya kepada Kihyun. Agar Kihyun tidak terus-menerus sedih.

Hyunwoo segera menaiki mobilnya dan meninggalkan area kantor untuk menuju rumah Kihyun.

Setelah setengah jam Hyunwoo berkendara, kini ia sudah sampai di depan rumah Kihyun. Hyunwoo berjalan dan segera menekan bel rumah itu.

Cklek

"Hyung?"

"Hai, aku datang untuk melihat keadaanmu."

Sapa Hyunwoo ketika, melihat seseorang yang sangat ingin ia temui itu membukakan pintu untuknya.

"Aku baik baik saja hyung, maafkan aku beberapa hari ini aku tidak masuk."

Ucap Kihyun dengan nada bersalahnya, dan kepalanya yang sedikit ditundukan.

"Tidak apa-apa, aku tau kau butuh istirahat."

"Hyung, aku sangat bosan di rumah, bawa aku jalan-jalan. Ck Hyungwon dan mama sedang bersenang-senang sendiri."

"Kkk Tidak. Kihyun kau masih butuh istirahat~"

Ucap Hyunwoo melarang Kihyun untuk keluar. Bagaimana tidak. Kihyun masih terlihat sedikit pucat, dan udara di luar sudah mulai dingin mengingat sebentar lagi malam akan berganti.

Merasa tidak terima karena di tolak oleh Hyunwoo, Kihyun mengeluarkan jurus andalan lamanya. Dengan melakukan aegyo super imut agar Hyunwoo memperbolehkannya.

"Baiklah baiklah, aku menyerah kau mau kemana"

"Taman. nanti ku tunjukan padamu hyung tempatnya."

Setelah mendapat izin dari Hyunwoo, Kihyun segera berlari memasuki kamar untuk bersiap-siap.

Kihyun dengan setelah pakaian hangatnya berlari menuruni tangga dan menarik tangan Hyunwoo agar segera keluar.

Kihyun dan Hyunwoo pun telah berada di dalam mobil. Kini mereka telah meninggalkan area rumah Kihyun dan menuju taman yang Kihyun maksud.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka telah sampai pada suatu taman yang amat sangat bersih. Rumputnya yang hijau dan beberapa pohon yang rindang, terlihat sangat nyaman.

"Apa kau sangat menyukai taman ini?"

"Ya sangat. Banyak kenangan ku bersama hyung ditaman ini"

Jawab Kihyun dengan senyum yang mengembang di wajahnya, saat kenangan-kenangan itu terlintas di ingatannya.

"Kkk kau masih mengingat semua ternyata. Oh iya kihyun ada yang ingin hyung sampaikan."

"Apa itu hyung?"

Hyunwoo menjelaskan semuanya. Menjelaskan kepada Kihyun, bahwa ia dan Minhyuk tidak memiliki hubungan yang lebih dari teman. Mengenai undangan, pesan Minhyuk ataupun sikap Minhyuk. Hyunwoo menjelaskan kepada Kihyun jika semua yang Kihyun kira itu salah.

"Maafkan hyung"

Ucap Hyunwoo sambil membawa Kihyun kedalam pelukan. Hyunwoo merasa sangat lega akhirnya dia bisa menjelaskan semuanya kepada Kihyun, dan dia harap Kihyun bisa menerimanya.

"Hiks.. hiks.. a-ani hyung tidak salah. Aku yang tidak terlebih dahulu meminta penjelasanmu kemarin."

"Stt.. hey jangan menangis. Maafkan hyung ne? saranghae Kihyun."

Entah mengapa setiap mendengar Kihyun menangis, dadanya terasa sangat sesak. Hyunwoo paling benci jika Kihyun menangis.

Hyunwoo mempererat pelukannya, agar Kihyun merasa lebih tenang dan berhenti menangis.

"N-ne hyung."

Setelah cukup lama berada di taman Hyunwoo dan Kihyun memutuskan untuk segera pulang.

Setelah mengantar Kihyun sampai di rumahnya, Hyunwoo berpamitan dan segera pulang. Ia ingin Kihyun istirahat sampai benar-benar sehat.

"Hyung kau sudah pulang?"

Tanya Jooheon saat melihat Hyunwoo memasuki rumah, dan berjalan menuju ruang tamu.

"Menurutmu?"

Jawab Hyunwoo, dengan pertanyaan dan muka datarnya. Itu membuat Jooheon sedikit kesal melihat espresi wajah hyungnya yang tidak pernah berubah.

"ck hyung!"

Jooheon sangat marah kepada Hyunwoo, karena Hyunwoo yang selalu menjawab pertanyaan dengan pertanyyan. Jooheon memaju-majukan bibir merah tebalnya dengan melipatkan tangannya di dada. itu membuat Hyunwoo menyerah dengan keimutan sang adik.

"kkk Jooheon apa kau marah?? mengapa wajahnu imut sekali? kkkk oh iya Jooheon. mama mana?"

"Menurut hyung?"

Balas Jooheon, agar Hyunwoo tau seperti apa rasanya jika dirinya bertanya dan dijawab dengan pertanyaan balik.

"Jooheonyyy~"

"Ck hyung kau ini curang! Mama sedang di dapur"

"Baiklah terimakasih Honey~"

.
.
.
.
TBC~
👀⭐️💬
Maaf kalo ada typo :'

Sweet Heart ー END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang