- 18 -

502 51 1
                                    

"Ini adalah undangan yang Kihyun hyung bawa saat ia pulang ke rumah, dengan penampilan yang sangat berantakan, dan matanya yang sembab. Saat aku ingin bertanya apa yang terjadi saat itu, Kihyun hyung sudah mengunci dirinya di kamar. Untung saat itu eomma sedang di luar kota. Jika eomma ada, dan tau kalau hyung yang sudah membuat Kihyun hyung seperti ini, mungkin hyung dan Kihyun hyung tidak akan pernah bertemu lagi."

"Mian~"

Ucap Hyunwoo kecil, tetapi masih bisa didengar oleh Hyungwon, yang berada di hadapannya.

"Ck, meminta maaf saja tidak cukup hyung, dan kau tau hyung? Besok paginyanya Kihyun hyung demam. Aku langsung menelefon eomma dan menyuruhnya untuk segera pulang. Seharian itu, aku yang merawat Kihyun hyung. Saat aku ingin menganti kompresnya, aku melihat HPnya berdering dan sebuah pesan masuk dari Minhyuk hyung. karena aku penasaran, aku mencoba mencari maksud dari pesan itu, dan aku teringat dengan undangan yang saat itu Kihyun hyung bawa. Aku coba mencari undangan itu dan aku menemukannya di dalam lemari Kihyun hyung. Saat aku melihatnya rasanya aku ingin segera menemuimu dan memukulmu dengan tulangku ini hyung. Tetapi kau sangat beruntung hyung, karena Kihyun hyung yang terbangun dan mencegahku."

Ucap Hyungwon dengan ekspresi menahan emosi, saat ingatan demi ingatan itu muncul di kepalanya. Tangannya yang terkepal dan nafasnya yang terengah engah karena menahan emosi.

"Mian, aku tidak akan menyakiti kihyun lagi, dan Hyungwonah percayalah. Aku tidak ada hubungan lebih dengan Minhyuk. Aku cuman mencintai Kihyun hyungmu itu. Memang pernah Minhyuk mengajaku, tetapi aku selalu menolaknya. yang di pikiranku cuman Kihyun, aku sangat mencintai Kihyun walau dia pernah menghilang dariku selama bertahun-tahun. tetapi perasaan ini tidak pernah hilang. Aku juga tidak tau mengapa seperti itu."

Ucapan Hyunwoo membuat Hyungwon sedikit tenang dan lega. Hyungwon percaya jika Hyunwoo pasti akan menepati janjinya itu.

"Untuk kali ini aku percaya padamu hyung. tetapi jika kau membuat Kihyun hyung menangis lagi. saat itu juga aku akan membawa Kihyun hyung untuk kembali bersamaku ke jepang."

"Tidak akan aku biarkan kau membawanya Hyungwon."

"Ck baiklah."

"Baiklah Hyungwon aku pamit pulang dulu."

Ucap Hyunwoo kepada Hyungwon yang di balas dengan angukan. Karena merasa telah di izinkan Hyunwoo segera memutarkan badannya dan sedikit berlari ke arah tangga, menuju pintu keluar dan tempat mobilnya terparkir.

Setelah ia di dalam mobil Hyunwoo segera mengeluarkan HPnya, dan mengurim pesan kepada seseorang.

'Temui aku di cafe depan kantor besok!'

'Baiklah hyung, besok aku akan menemuimu. Sampai jumpa besok hyung~'

"Ck sialan agh"

Gerang Hyunwoo. Pesan itu membut Hyunwoo sangat marah. Bagaimana tidak, orang itu yang telah membuat Kihyun salah paham kepadanya.
.
.
.
Pagi ini Hyunwoo sudah duduk di salah satu kursi kosong kafe itu, dan di temani secangkir coffe late kesukaannya. menunggu seseorang yang semalam ia kirimkan pesan.

Kringg!

Lonceng yang tergantung di pintu cafe tersebut berbunyi, memandakan jika ada seseorang yang telah masuk. Orang itu tampak berdiri dan memperhatikan semua meja dan kursi yang berada di cafe dan mendapatkan seseorang yang ia cari. Tanpa basa basi dia langsung berjalan menuju orang tersebut.

"Hyung! aku merindukanmu~"

"Ck duduklah."

Sapa orang itu, dan dibalas Hyunwoo dengan nada dingin dan wajah datar tanpa ekspresi. Membuat Minhyuk yang mendengar dan melihatnya sedikit takut dengan perubahan sikap Hyunwoo.

"H-hyung ada apa?"

"Jelaskan padaku maksud dari ini semua!"

Hyunwoo menyenderkan sebuah undangan dan sebuah foto screenshot sebuah chat ke atas meja agar Minhyuk dapat melihatnya.

"H-hyung"

Ucap Minhyuk gugup. Sungguh ia sangat takut jika Hyunwoo sudah seperti ini. Sikapnya yang mengerikan itu telah kembali lagi setelah 4 tahun ini tidak pernah ia lihat.

"Jelaskan padaku apa ini Minhyuk!"

"K-kau dapat dari mana h-hyung?"

"Apa kau perlu tau?"

"H-hyung.."

"Kemarin aku menjenguk Kihyun yang sedang sakit. saat itu aku melihat hpnya berdering dan aku melihat kau mengirimnya pesan yang tidak masuk akal. karena aku penasaran aku mencoba mencari sesuatu dan aku menemukan undangan ini dari lemarinya. jadi bisa sekarang giliranmu menjelaskan semuanya?"

.
.
.
.
TBC~
👀⭐️💬

Sweet Heart ー END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang