Bertemu

778 60 3
                                    

"Minggir!"

Satu kata perintah yang bikin seluruh siswa di lorong sekolah jadi mendadak senyap. Dan kata tersebut keluar dari mulut sepupu Naruto. ia adalah Uzumaki Karin. Wanita yang dikenal arogan dan suka merintah siswa lainnya. Ia adalah salah satu Geng perempuan terkenal di Konohagakuen. Geng dengan sekumpulan anak perempuan cantik dan juga kaya yang terdiri dari 4 anggota. Anggota pertama ialah Haruno Sakura. Gadis remaja yang berasal dari keluarga kaya. Yang mempunyai rumah sakit tercanggih dan mempunyai cabang di mana - mana. Ia juga di kenal dengan suka marah namun tetap anggun. Anggota yang kedua Yamanaka Ino. Terlahir dari sepasang suami-istri yang berada di balik layar dunia perfilmanan. Kemudian anggota ketiga ialah Hyuga Shion yang merupakan keturunan dari keluarga golongan bawah Hyuga. Namun teman - temannya tidak mengetahui fakta kebenarannya. Mereka mengira Shion merupakan keluarga golongan atas yang mempunyai perusahaan besar di negara HI. Dan yang terakhir Uzumaki Karin. Ia saudara sepupu dari Uzumaki Naruto. Geng perempuan yang juga cukup terkenal di luar sekolah. Hingga di sebut dengan geng KISS.

"Mereka gak berubah.... selalu berlebihan" celetuk Kiba yang berada di ujung lorong kelasnya.

Hinata hanya bisa menggelengkan kepala dengan kelakuan Kiba yang mengomentari geng KISS.
"Ummhh... bi-arkan sa-ja Kibakun".

"Oh ya Hinata - chan maaf yah hari ini aku gak bisa pulang bareng sama kamu. Aku harus pulang bareng sama Shino. Soalnya mau ngerjain tugas dirumah Shino. Kamu tidak apa - apakan?"

Hinata hanya menganggukan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Kiba.

Dan mereka pun melanjutkan perjalanannya.  Hingga sampai di gerbang Sekolah Kiba memutuskan  belok kanan bersama Shino. Begitupun dengan Hinata yang berbelok ke kiri. Ia melambaikan tangan yang juga dibalas lambaian tangan dari Kiba.
.
.
.
Sepanjang perjalanan Hinata selalu menundukkan kepalanya. Menyembunyikan wajah ayunya dengan untaian indigo yang memanjang. Padahal bukan itu alasannya. Hanya saja dia adalah gadis yang pemalu. Dengan garis besar. Tak percaya diri.  Langkahnya selalu tergesah. Tak peduli dengan sekeliling. Ataupun sekedar menengok pun tidak. Yang ada dalam fikirannya hanyalah. Cepat sampai di Halte. Namun belum sampai di Halte tiba - tiba Suara klakson mobil membuatnya kaget dan mengangkat kepala. 'Hu... siapa yang bikin kaget aku' pikir Hinata.

Dengan ragu ia menengok kesamping. Meneliti wajah yang membuatnya terlonjak. Kaget dengan apa yang di lihatnya. 'Dia...... kenapa bisa ada disini?' Fikirnya.

"Masuklah!" Perintah pemuda yang ada didalam mobil. Hinata pun mengikuti perintahnya.

"Kamu tidak berubah yah...." Seulas senyum manis terpatri di wajah tampannya." Kamu masih sama seperti dulu.." Lanjutnya dengan jemari yang mengusap lembut indigo Hinata.

Hinata POV

Ah.... aku pikir dengan kepindahanku ke konoha bisa jauh darinya. Tapi.... tetap saja...   dia malah  ada disini. Membelai rambutku dengan senyumannya yang membuatku tidak berkutik. Pesonanya juga tidak berubah dan itu.... membuatku takut. Takut aku jatuh semakin dalam hingga  terperangkap dalam pesonanya. Dari saat bertemu sampai sekarang pun aku selalu membentengi diriku. Dan mencoba mengendalikan dia menjadi lebih baik dari dulu. Yah! Aku tau semua reputasinya. Semua keburukannya!. Dan hanya orang yang kudet yang tak mengenalnya. Ah! Satu lagi. Bahkan aku mengetahui sikapnya jauh sebelum semua orang tahu siapa dirinya. Karena aku mengenalnya sejak kecil. Dan dari beberapa peristiwa yang membuat Kami akhirnya saling mengenalpun tiba. Tanpa di sengaja, aku mulai memahaminya. Mengetahui kerapuhan yang ada di dalam hatinya. Hingga aku memutuskan tawaran-yang tidak kuanggap serius. Yaitu sebuah pernyataan Cinta darinya. Tapi.... faktanya waktu membuatku menjadi mengatahui jika yang di ucapkan darinya bukan hanya sekedar kata dilidah. Namun sifatnya menunjukkan seberapa jauh dia mencintaiku. Oleh karena sikapnya, tanpa sadar aku pun semakin jatuh lebih jauh lagi. Terlampau jauh hingga membuat diriku semakin nyaman dengannya. Dari kenyamanan itu lambat laun mengikis jarak rancu Kami. Yang sudah pasti sikap kami yang bertolak belakang. Dia yang mudah marah. Dan aku mudah bersedih. Dia yang mudah tertawa. Dan aku mudah menangis. Tapi inilah aku yang membuatnya jatuh cinta padaku. Dan akupun sama. Jatuh cinta padanya. Tak peduli dengan sikap Anti Sosialnya ataupun lebih dari remaja umum. Dan Yah .... dia adalah kekasihku yang selalu aku jaga dari sifat psikopatnya.

End POV

.
.

"Kenapa diam saja Hime..... kamu tidak suka ya... aku datang kesini.. hm". Masih dengan Jemari Gaara yang membelai lembut rambut Hinata.

"Tid-ak Gaa-ra-kun a-ku cu-ma ka-get. Ke-napa ti-dak nga-barin ak-u..."Ia  bertanya dengan gugup. Jemarinya bergetar dengan meremas pelan roknya.

"Aku ingin membuat kejutan dan......Ah iya! langsung saja kita ke tempat makan favoritku ya... tiba - tiba aku lapar nih"

Hinata hanya menganggukan kepala sebagai jawaban dari Gaara.

Gaara menyalakan mesin dan mengendarai mobilnya dengan tenang. Ia tahu orang disampingnya tidak suka dengan cara mengemudi yang kasar.
.
.
.

Jauh dari Halte mobil Sasuke keluar dari gerbang sekolah dan belok menuju halte. Dan tiba - tiba Naruto bersuara. "Lah itu mobil Gaara! " satu jari telunjuknya terangkat kedepan. "Yuk Teme kejar dia. Aku yakin itu mobil Gaara" lanjutnya.

"Tau darimana itu mobil Gaara" celetuk Sasuke dengan tangan yang menyetir mobil.

"Tau lah keliatan mobil Gaara. Di lihat dari warna mobilnya sama kaya punya Gaara" koor Naruto dengan bangganya merasa benar.

"Bego di pelihara! Yang punya mobil warna kaya gitu banyak Baka! Kalau tau tuh dilihat dari plat nomer bukan dari warna". Penjelasan dari Shikamaru membuat Naruto berfikir. 'Bener juga yah .... tapi kalau di fikir fikir ngapain juga Gaara dideket halte. ' fikir Naruto.
.
.
.
Sasuke POV

.

aku sengaja membelokan mobilku kearah halte dengan cepat. Berharap aku masih bisa melihat Hinata yang menunggu bis datang. Tapi yang kulihat malah gadis lain. Sempat ku berfikir. Kenapa hari ini aku gak lihat Hinata di halte padahal ia selalu menunggu jemputan di Halte. Aku fikir mungkin Hinata sudah dijemput. Sampai akhirnya Naruto nyeletuk melihat mobil Gaara ada didekat halte. Dengan terpaksa aku mengejar mobil yang menurut Naruto mobil Gaara. Kemudian aku dengar Shikamaru yang berdebat dengan Naruto tentang mobil Gaara sampai aku menaikan kecepatan dan tidak sengaja melewati mobil tersebut. Dan seketika pandanganku dibuat kaget. hingga mendadak mengerem mobil. Apa aku salah lihat!! ku tengok kebelakang dan benar saja yang kulihat Hinata yang duduk dkursi samping pengemudi. Aku bisa lihat dengan jelas Hinata, karena mobil itu tidak menggunakan penutup atas.

"Sudah kubilang itu mobil Gaara! Tuh lihat bahkan Gaara yang nyetir!" Aku bisa mendengar Naruto yang heboh dengan tebakannya yang benar. Namun Bukan suara Naruto yang membuatku kaget setengah mati, tapi keadaan dimana melihat Hinata yang berada satu mobil dengan Gaara.

End POV
.
.

"Benerkan aku bilang! Ayuk Teme kejar dia! aku penasaran siapa gadis yang disampingnya!" Naruto yang mengguncang guncangkan tangan sasuke. Namun Sasuke tak bergeming.

"Lah masih bengong hayuk!!!" Teriak Naruto yang membuat Sasuke sadar. Dan akhirnya mengikuti mobil Gaara.

"Mendokusai!" Usap Shikamaru pada wajahnya yang tampan. Tidurnya terganggu gara - gara tingkah kedua sahabatnya.







TBC.

Terimakasih sudah membaca karya saya

CDH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang