Tidak Akan Cukup

467 27 2
                                    

Flashback On

Seorang gadis kecil mungil duduk di bawah pohon sakura dengan kaki dilipat serta tangannya asyik memainkan bunga sakura. Sesekali ia bersenandung kecil.

"Kamu suka nata - chan?". Tanya seorang anak laki laki dengan membawa beberapa bunga sakura di tangannya. Ia pun meletakkannya di depan sang gadis kecil. Kemudian tangan mungilnya mengambil benang  serta mengikatnya pada ranting kecil. "Nata - chan aku akan membuatkanmu mahkota bunga yang cantik". Ucapnya dengan senyuman yang lebar hingga matanya menyipit.

Sang gadis kecil hanya menganggukan kepala dan tersenyum.

Dengan pelan tangan mungil anak laki laki memasukkan ranting bertalikan benang ke dalam rongga bunga sakura hingga semua tali benang di penuhi bunga. Ia pun mengikatnya dan memakaikannya di atas rambut sang gadis mungil. "Kau sangan cantik nata chan!" Ucapnya sambil tersenyum. "Ah aku punya ide! Bagaimana kalau kita ke taman yang ada di depan komplek!!! Disana ada danau yang sangaaatttt besaaar sekaalii". Ia membentangkan tangannya seolah menyamai ukuran  danau.

Hinata menganggukkan kepala. Dia masih belum bisa berani menanggapi perkataan sasuke. Meskipun akhir akhir ini ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan sasuke namun ia masih tidak nyaman dengan tatapan sasuke yang menurut hinata lebih tajam dari sang kakak. Ia hanya mengikuti sasuke karena rasa ketakutannya yang lebih besar. Meskipun ia tersenyum. Ia hanya tersenyum dengan kecantikan bunga sakura bukan dengan sikap sasuke.

Tanpa berfikir panjang sasuke menarik tangan mungil hinata. Memaksakan langkah mungil hinata menyamainya. Hingga sampai di sebuah jalan mahkota bunga hinata terjatuh cukup jauh ke tengah jalan. Hinata kecil pun berhenti membuat sasuke pun berhenti.

Sasuke menatap wajah hinata dengan bingung hingga ia menyadari arah pandang hinata melihat mahkota terjatuh. "Baiklah aku ambil dulu yah,  nata chan" ucapnya pelan.

Sasuke pun mengambil bunga sampai  pada tempat bunga terjatuh, tiba tiba ada sebuah mobil dengan kecepatan pun dari ujung belokan dan hampir menabraknya. Sang pengemudi terlonjak kaget dengan keberadaan anak kecil di hadapannya, ia pun dengan cepat membelokan setirnya dan tanpa ia ketahui ada sosok anak kecil lainnya yang ada di bahu jalan. Dengan hitungan detik tubuh hinata tertabrak mobil hingga terlempar cukup jauh dan berguling dengan cepat sampai pada akhirnya tubuh hinata menabrak bahu jalan dan kepala hinata terbentur cukup keras hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Hinataaaaaaaaaaaaaa!!!" Teriak sasuke. Ia pun berlari dengan kencang dan memeluk hinata dengan erat. Ia pun menangis serta tangannya mengguncangkan tubuh hinata. Namun yang ada hinata semakin terkulai darahnya tidak berhenti mengalir.

"Astaga sasukeeee!!!!! Hinataaaa!!!!" Teriak pemuda tanggung dari ujung jalan. Ia berlari sangat kencang berharap sampai pada tempat adiknya. "Aku mendengar suaramu sasuke. Dan ternyata benar kau ada disini!" Pemuda tanggung hanya menutup mulutnya dengan kaget melihat sang adik yang berlumuran darah dan juga gadis yang ada di pelukannya.

Sasuke kecil mendongak menatap wajah sang kakak dengan air mata yang masih mengalir. "Niii-san.... hi- na-ta hikss.... hikss hinata hiksss". Itachi langsung mengarahkan telunjuknya pada bibir sasuke.

"Tenanglah..... Niisan akan cari bantuan!" Ia pun berbalik arah dan berlari menuju rumahnya.

"Kamu harus bangung nata-chan....hikkss.... hikss..... bonekaku tidak boleh tidur. Hikssss hiksss bonekaku harus bangun dan terus bermain denganku hikksss" racau sasuke masih dengan tangisannya.

Suara deru mobil mengalihkan pandangan sasuke. Ia melihat raut wajah sang ibu yang langsung mendekatinya.

"Oh ya ampun nata-chan..... hikss...." ucap mikoto "sini biar okasan yang bawa Nata - chan ya sayang" lanjut mikoto kemudian menggendong hinata dengan pelan. Ia pun memasuku mobilnya yang di ikuti sasuke.

CDH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang