Apa Yang Terjadi

717 58 2
                                    

"Kita sudah sampai....." Gaara membelokkan mobil dan memakirkannya tepat di depan restoran. Namun begitu matanya fokus ke depan. Ia begitu kaget dan membuatnya terdiam cukup lama.

"Ada ap-a Gaara-kun?" Hinata menengokan kepala. Memperhatikan ekspresi Gaara, namun tidak ada jawaban dari Gaara. Ia begitu fokus dengan apa yang di lihatnya di depan hingga Hinata mengikuti arah pandangan Gaara.

"Oh...as-ta ga...." Hinata menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Ia tak kalah terkejutnya dengan Gaara.

"Ke- na-pa bi-sa sper-ti ini...."

"Sebaiknya kita turun dan memastikan apa yang terjadi di depan.." Gaara mulai membuka setbelnya sendiri. Kemudian beralih menatap Hinata, membukakan setbel Hinata. Membuka pintu mobil lalu berjalan mengitari belakang mobil dan membuka pintu bagian kursi penumpang mobil. Ia mengulurkan tangannya membawa tangan Hinata keluar dari mobil dan berjalan ke depan retoran dengan tetap memegang tangan Hinata.

"Aku rasa terjadi sesuatu di restoran ini....." tatapanya berubah menjadi nanar melihat keadaan restoran favoritnya. Keadaanya sangat kacau dengan banyaknya debu dimana -  mana. Bahkan banyak sarang laba - laba di bagian luar restoran. Dan yang membuatnya terkejut, dinding restoran yang hanya menggunakan kaca bisa pecah berantakan.

Gaara melihat keadaan restoran yang membuat hatinya teriris hingga ia tak sadar menggenggam erat tangan Hinata. Dan itu membuat Hinata menengadah ke samping, melihat ekpresi wajah Gaara yang begitu penuh dengan emosi. Dengan tekad yang kuat Hinata membalas genggaman erat Gaara dengan usapan ibu jari tanganya pada tangan gaara dan berkata.
"Kita pulang kerumah ku Gaara-kun. Akan kumasakan makanan kesukaan Gaara-kun gimana?" Hinata mengucapkanya tanpa terbata sedikitpun. Membuat yang ditanya menengok dan menganggukan  kepala sebagai jawaban ia setuju dengan ajakan Hinata.

Sepanjang perjalanan hinata tak pernah melepas pegangan tangannya meski Gaara sesekali melepas genggamanya untuk menaik turunkan gigi mobil. Namun Hinata kembali menggenggam tangan Gaara. Ia berharap dengan begitu bisa mengurangi rasa emosi Gaara, setelah melihat keadaan restoran favoritnya. Setahu Hinata restoran itu mempunyai banyak kenangan untuk Gaara bersama ibunya, makanya restoran itu jadi tempat makan favorit Gaara di kota ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dilain tempat. Sebuah butik ternama di kota Konoha.

"Sakura gimana menurut kamu? Cocok gak?" Ino memandang tampilan dirinya dari atas sampai bawah di depan cermin besar yang ada di samping ruang ganti.

"Ummmm terlalu sexy Ino!!!" Sakura hanya menggelengkan kepala dengan kelakuan Ino yang hoby berpakaian sexy di luar sekolah.

"Tapi ini cocok dengan tubuhku kan?
Ayolah....Sakura! aku akan kencan dengan Sai! mana mungkin aku berpakain biasa - biasa aja!" Ino memutarkan tubuhnya di depan cermin dan meyakini dirinya bahwa ia memang pantas memakai gaun.

"Haaaa..... terserah kamu ajalah...." Sakura menghela nafas pasrah melihat Ino yang jelas baju yang dipakainya terlalu sexy, dengan model depan gaun berbentuk v sampai pertengahan dadanya, dan bagian belakang yang di biarkan polos tanpa sehelei benang pun sampai di bagian pinggang. Belum lagi belahan depannya dari bawah sampai baha bagian atas.

"Aku harus membuat Sai benar - benar terpesona padaku".. Pekik Ino dengan seringaiannya "dengan begitu aku akan membuatnya bertekuk lutut padaku" senyum Ino semakin lebar.

"Emang bisa? Bukannya sebaliknya!! Yang ada kamu lagi yang bertekuk lutut padanya!!" Sakura menjawabnya dengan skartis.

"Biarin!! Yang terpenting aku bisa bersama dengan orang yang kucintai. Dari pada kamu jangankan dekat ngobrol aja nggak!!" Ino mulai tersulut dengan apa yang di bicarakan Sakura.

CDH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang