Sebab & Akibat (1)

456 25 5
                                    

Flashback On

8 tahun lalu.........

Seorang anak dengan rambut merah tengah asyik bermain dengan boneka beruang, sesekali ia bersenandung. Ceria tanpa ada beban di atas kepalanya. Sampai tiba tiba sosok dewasa mendekatinya.

"Hai..... gaara - san?" Sang pria dewasa melampaikan tangannya. "Dimana ibumu?"

Gaara kecil mendongak dengan merengutkan keningnya. "Paman siapa? Kenapa masuk rumahku tanpa mengetuk pintu dulu". Tanyanya.

"Hehehehe paman lupa mengetuk pintu lagi pula pintunya sudah terbuka" ucapnya sambil menggaruk rambutnya pelan.

"Eh sasori - kun sudah disini?" Tanya wanita dewasa yang tiba tiba datang dari pintu kamarnya. Yang di tanya hanya menganggukan kepala. Sementara wanita dewasa mengecup pelan bibir sang pria dewasa.

'Kenapa kasan mencium pria itu!' Fikir Gaara sambil memeluk bonekanya.

"Kita lanjut di dalam yah sayang...." ucap sang wanita dewasa dengan tangan masih memegang pinggang sang pria. Begitu pun dengan sang pria yang menganggukkan kepala dan mengikuti langkah sang wanitanya.

Gaara kecil semakin mengkerutkan keningnya. Ia Tidak mengerti apa yang di lakukan orang dewasa yang ada di depannya. Ia hanya termangu sebelum akhirnya ia mengikuti ibunya memasuki kamar.

Ia begitu terpaku melihat pemandangan yang untuk pertama kalinya ia lihat. Bukannya sang ibu sering menasehatinya untuk melarang orang lain menyentuh bagian tubuh manapun yang ia punya  lalu kenapa ibunya sendiri mau di sentuh orang lain.

Gaara kecil menyandarkan bahunya ke samping pintu sambil memeluk erat bonekanya. Ia melihat dengan seksama bagaimana pria itu membukakan baju sang ibu, bahkan ia melihat dengan jelas bagaimana pria itu menyentuh bagian tubuh yang biasa gaara meminum asi. Sesekali mata gaara memperhatikan ekpresi sang ibu yang membuatnya sedikit berdenyit bahkan hingga mengeluarkan suara yang untuk pertama kali ia dengar dari sang ibu.

"Ssshhhhhh aahhhhhh".

"Ah...... ssshhhhhh ahhhh".

Sampai akhirnya Gaara kecil melihat sang pria dewasa membuka celananya dan menampakkan bagian yang begitu tegap hingga mata gaara melebar. 'Apa yang di lakukan paman itu' pikir gaara. Ia pun hendak mendekatinya namun langkahnya berhenti, ketika melihat ekpresi sang ibu seperti ia memakan eskrim strauberi kesukaannya. 'Apa seenak itu!' Fikir gaara.

"Ahhh ahhh ahhh ahhhh!"

"Shhhhhhh .....!" Desis sang pria dewasa. Ia mengikuti tempo yang di berikan sang wanita dengan pinggulnya bergoyang. Sesekali ia memasukkan kebanggaanya dengan pelan. Ia tidak peduli dengan fakta tentang wanita yang di gagahinya adalah isteri muda sang tuannya. Yang ia fikirkan hanyalah kepuasan yang di berikan wanitanya tidak dapat di ukur dengan kata kata.

Sesekali tangan nakalnya bermain dengan kedua benda yang kenyal dan memilin ujungnya hingga yang punya benda merasakan tubuhnya terbakar nafsu yang tak terkira. Begitu nikmat hingga melupakan sang buah hati memandangnya dengan berbagai ekspresi.

"Aaahhhhhhhh nikmat sekali sayang". Ucap sang wanita. Tangannya pun tak tinggal diam dengan meremas bagian kenyal yang ada di belakang sang pria, hingga dengan pergerakan itu membuat sang pria semakin mempercepat tempo. Namun ketika pada puncaknya ia menurunkan lagi tangannya. Dan menginginkan kenikmatan yang lebih lama lagi. Ia merasakan terbang setinggi awan dan senikmat yang tak bisa di utarakan. Meski ia mempunyai sosok laki laki yang seharusnya menggagahinya namun ia melupakan itu dan memilih pria yang lebih muda darinya untuk menggagahinya dengan tingkat kenikmatan yang jauh dari sosok laki laki yang ia miliki.

CDH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang