Hinata masih setia berdiri di depan UKS sambil meremas jemari tangannya sendiri. Berjalan kedepan namun diurungkan lagi niatnya, kemudian berbalik lagi dan seterusnya, sampai seseorang menghentikan gerakan kaki Hinata.
"Kalau kamu masih ragu, tidak perlu menemuinya!"
Mendengar kalimat yang di ucapkan pemuda itu membuat Hinata menengokan kepala. Melihat sekilas sosok yang berbicara padanya dan kembali menundukan kepala."Dia baik baik saja." Lanjutnya. Hinata pun membalikan tubuhnya berhadapan langsung dengan pemuda yang ada di depanya.
"Ma-af...... " Hinata kembali menundukan kepalanya sambil memainkan kedua jari telunjuknya. Ia ingin menanyakanya namun ia merasa ragu. ' jika aku tidak menanyakan langsung aku tidak tahu kabar dia' pikirnya. Dengan kekuatan tekad yang penuh ia harus bertanya langsung dengan pemuda di depanya. Meski ia tahu resiko bertanya dengan pemuda tersebut. Yang ia tahu pemuda di depannya merupakan anggota N2S2 yang di kenal dengan sifat dingin serta angkuhnya. Tapi bukannya ia pernah menghadapi pemuda yang sama seperti dia. Ia pun mencoba mengatur nafasnya dan bertanya.
"Ma-af apa ka-mu ta-hu ke-na-pa Sh-on ping-san?" Hinata mengucapkanya dengan terbata.' Akhirnya aku bisa bertanya sama dia' pikir Hinata. Ia kembali menundukan kepala lagi. Sebenarnya Hinata tidak terlalu takut dengan sikap pemuda itu ia hanya merasa tertekan dengan tatapan pemuda yang di depannya yang seperti tatapan singa lapar yang menatap mangsanya."Mungkin dia kelelahan" mengedikkan bahunya " dia di hukum sama guru Gay gara - gara tidak memperhatikan penjelasan guru di lapangan basket" jelasnya
Hinata masih penasaran dan kembali bertanya " umh.... ke-na-pa Shion ti-dak mem-per-ha-ti-kan gu -runya".
"Entahlah..... mungkin dia sedang ada masalah jadi tidak memperhatikan gurunya". Hinata memberanikan diri melihat langsung lawan bicaranya dan menatapnya dengan tatapan penasaranya." Dia dihukum berdiri di lapangan sampai selesei jam pelajaran". Lanjutnya tanpa mengalihkan perhatianya pada sang gadis.
"Oh...hmmm" Hinata mengatupkan mulutnya dan kembali menunduk.
"Arigato.... su-dah mem-be-ri -ta-hu-ku ke-ad-an Shion...Uchi-ha -san" lanjutnya. Dan membalikan badan berjalan pergi menjauhi UKS dan kembali ke kelasnya.
.
.
.
Sasuke POVternyata kamu tidak berubah Nata-chan. Kamu masih belum mengingatku. Kamu bahkan tidak menatap mataku ketika aku bicara. Kamu masih saja menunduk. Kamu masih saja menganggapku orang lain.
Apa yang membuatmu seperti itu Nata-chan ? Aku merindukanmu?
Aku ingin memelukmu?
Aku juga ingin melihat langsung senyumanmu didepanku?
Aku ingin tawamu hanya untukku?.
Apa Kita bisa kembali seperti dulu?
Andai saja kecelakaan itu tidak terjadi. Mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Ah! aku jadi ingat kejadian kemarin melihat Nata-chan di mobil Gaara. Aku juga lupa nanya langsung sama Naruto. Aku pun berbalik untuk kembali ke kelasku tapi...... belum satu langkah kakiku berpijak. Aku melihat Naruto berjalan ke arah tempatku berdiri. Kebetulan sekali aku ingin bertanya sama dia!.
"Naruto!!"
"He Temee..... tumben sekali kamu ada disini. Mau jenguk Shion?"
"Tidak!" Aku menggelengkan kepala. Dasar Baka ngapain juga aku jenguk pacar orang!
"Terus ngapain kamu disini!" Tanya Naruto
"Aku hanya lewat. Oiya aku lupa nanya soal kemarin. Apa Kamu sudah nanya langsung ke Gaara" Naruto terlihat bingung. Ia bahkan menjawabnya dengan cengiranya yang bikin aku muak. Kalau melihat ekpresinya pasti belum bertanya. Haa berharap pada Naruto memang pasti tidak jelas. Tapi mau gimana lagi aku terlalu gengsi bertanya langsung sama Gaara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CDH
Teen Fictionaku menyayangimu sedari dulu tanpa kamu ketahui. menyayangimu jauh sebelum kamu kenal dia , dia , dan dia. bolehkah aku berharap? setidaknya aku bisa merasakan senyumanmu dari dekat...... Mulai Publikasi : 10 Januari 2020 Selesei Publikasi : 25 Apr...