Fakta

504 39 0
                                    

Hinata POV

Aku duduk diantara Naruto-San dan Sakura-San tepat di hadapanku Sasuke-San duduk. Aku bisa melihat dengan jelas dia menatapku dari awal aku ikut bergabung dengan mereka. Awalnya aku tidak memperdulikan tatapannya, tapi entah kenapa semakin lama tatapanya semakin berbeda dan semakin menusuk. Aku hanya bisa menunduk, namun sesekali  aku lirik dia, dan tatapannya tidak berubah sama sekali. Aku mengalihkannya untuk ngobrol dengan Naruto-San tapi dia semakin tajam menatapku. Sungguh ini membuatku tidak nyaman. Kenapa dia seperti itu apa kesalahanku sampai dia menatapku seperti itu.

Aku menyerah dan aku memutuskan pindah tempat dudukku ke tempat Kasan ku berada. Lebih baik begini, ngobrol dengan teman - teman Kasan, meskipun aku hanya bisa mendengarkan dan hanya sedikit yang kutanggapi dari pada aku duduk bersama orang asing buatku, dan yang semakin membuatku tidak nyaman adalah tatapan pemuda itu. DIa bahkan masih menatapku sampai aku berpamitan dengan keluarga lainnya.....

Apa ada yang salah denganku?
Apa aku membuat kesalahan?
Semua fikiran itu muncul dengan tatapannya yang punya banyak arti.

End POV
.
.
.
.
.
.
.










Tuk!!!! Suara ketukan buku yang mendarat tepat diatas kepala Sasuke.

"Ouch!!" Sasuke memdelik kesamping melihat Shikamaru yang tersenyum padanya.

"Tidak baik melamun di pagi hari!" Kembali terkekeh. " well..... gimana pertemuannya".

"Ck bukannya minta maaf!!! Tidak buruk!" Menatap Shika dengan tajam.

"Hmm baiklah. Maaf Sasuke tadi aku cuma ingin nyadarkan kamu dari dunia khayalmu. Jadi....." jelas Shika dan kembali menanyakan pertemuan Sasuke dengan Hinata. Bukan hal yang baru buat Shika. Ia mengetahui fakta tentang Sasuke yang menyukai Hinata sedari dulu tapi ia menjaga rahasianya dengan baik. Tapi ia juga tidak bodoh untuk mengetahui fakta tentang perasaan Hinata. Meskipun ia tidak akrab dengan Hinata tapi ia cukup mengenal Hinata dan pernah sesekali berbincang dengan Hinata. Ia bisa mengenal Hinata dari pamannya yang merupakan teman lamanya ayah Hinata. Dan Hinata pernah dititipkan di rumah pamannya agar keselamatannya terjaga setelah beberapa tahun lalu Hinata pernah diculik anggota Yakuza untuk dijadikan sandera dan ancaman ayahnya.

"Dia.... sepertinya tidak nyaman denganku" Sasuke kembali menopang dagu dan mengingat kejadian tempo hari." Ia bahkan pindah tempat duduknya...... padahal aku belum ngomong sepatah katapun". Jelas Sasuke.

"Kenapa bisa gitu?".

"Entahlah aku tidak tahu" mengedikan bahu.

Shikamaru kembali berfikir " sepertinya aku tahu kenapa dia tidak nyaman dengan kamu." Sasuke melirik Shikamaru dan memfokuskannya. "Tuh lihat!!" Shika menunjuk mata Sasuke. " Mata kamu yang bikin dia tidak nyaman". Sedangkan Sasuke hanya mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan s
Shikamaru.

"Benar mata Sasuke memang bikin orang tidak nyaman". Lanjut Naruto yang tiba - tiba ikut bergabung dan duduk tepat di hadapan Sasuke.

Melihat Naruto membuat Sasuke membuang muka. Ia masih kesal dengan Naruto yang terlihat akrab dengan Hinatanya. "Hufft!!" Dengus Sasuke.

"Hei hei hei apa apaan ekspresi itu! Kamu tidak suka denganku Teme!!"

"Ck..... mendukusoi!" Shika menguap melihat tingkah sahabatnya yang mulai berdebat.

"Hei Temeee..... jangan seperti itu. Memangnya kesalahanku apa sampai kamu bersikap seperti itu dari kemarin ha!!" Naruto mulai kesal sejak dari pulang pertemuan ia di abaikan Sasuke, mulai dari pesan yang jangankan dibalas dibacapun tidak. Bahkan ia beberapa kali menelpon sahabatnya tapi masih tidak diangkat juga. "Sakura ingin dekat sama kamu tahu!" Celetuk Naruto "ia bahkan meminta nomor handpone kamu". Lanjutnya.

CDH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang