Bab 23: Penyelesaian

4.4K 144 5
                                    

Tiba-tiba Zahra menjatuhkan kotak bekal yang di bawahnya. Merasa terkejut Zulfan dan Tiara pun menoleh ke sumber suara.

"Sayang, kamu kapan kesini?" Ucap Zulfan.

"Sejak perempuan ini bilang kalau kamu mencintainya mas, apa benar itu mas? Kamu jahat banget." Jawab Zahra menangis kemudian berlari keluar.

"Sayang, tunggu penjelasanku dulu." Ucap Zulfan.

"Sudah puas kamu? Bicara begitu di depan istriku. Mendingan kamu pergi dari sini dan jangan ganggu lagi kehidupanku." Lanjut Zulfan kemudian berlari mengejar Zahra.

"Awas kamu ya Zahra, aku akan melakukan apapun demi mendapatkan mas Zulfan kembali." Ucap Tiara.

Zahra pun berlari keluar, tidak peduli dengan orang-orang sekitar, yang dia ingin sekarang yaitu pergi ke rumah ummi nya untuk menenangkan dirinya.

"Pakk, berhenti." Ucap Zahra kemudian cepat-cepat dia masuk

"Pak ayo jalan." Lanjut Zahra.

"Baik mbak." Jawab Pak Ojol.

Taxi yang ditumpangi Zahra pun meninggalkan kantor Zulfan.

Setelah 10 menit di perjalanan, akhirnya Zahra sampai juga.

"Assalamualaikum ummi." Ucap Zahra.

"Waalaikumsalam, Zahra?" Jawab Aisyah.

"Apa kabar ummi?" Ucap Zahra.

"Alhamdulillah baik sayang, kamu apa kabar?" Jawab Aisyah.

"Alhamdulillah baik mi." Ucap Zahra.

Ya Allah maafkan Zahra jika kalau berbohong, Zahra nggak mau merepotkan ummi.

"Ayuk sayang kita masuk." Ucap Aisyah.

"Iyaa ummi." Jawab Zahra.

"Ummi, Zahra mau istirahat dulu ya." Ucap Zahra.

"Iya sayang." Jawab Aisyah.

Zahra pun berjalan menuju anak tangga sambil meneteskan air mata. Sesampai di kamar, Zahra mengunci pintunya agar tidak ada orang rumah yang tahu kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

Zahra pun menangis sambil duduk termenung di depan jendela, ia tidak menyangka bahwa suaminya itu masih mencintai orang lain, bahkan dia ingin menikahinya.

Tok..tok..tok..

"Iya siapa?" Ucap Zahra.

"Ini ummi sayang." Jawab Aisyah.

"Iya sebentar ummi." Ucap Zahra.

Zahra pun segera mengusap air matanya agar umminya juga tidak ikut terlarut dalam kesedihan, cukup Zahra aja.

Zahra membuka pintu kamarnya.

"Ayo sayang, kita ke bawah, ummi sudah masak makanan kesukaanmu." Ucap Aisyah.

"Iya ummi." Jawab Zahra.

Aisyah dan Zahra pun berjalan menuruni anak tangga.

"Ayo sayang duduk disini." Ucap Aisyah.

"Iyaa ummi." Jawab Zahra.

"Assalamualaikum grandma." Ucap Aina.

"Waalaikumsalam, eeh cucu grandma sudah pulang." Jawab Aisyah.

"Hehe iya grandma." Ucap Aina.

"Hallo aunty." Lanjut Aina.

"Hallo sayang." Ucap Zahra.

Cinta Menuju Surga |||ON PROCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang