Bab 19 : Buah tangan

3.1K 120 1
                                    

Seorang suami berkata kepada istrinya, "Jika surga itu setangkai bunga, aku akan memetiknya untukmu. Jika surga itu seekor burung, aku akan menangkapnya untukmu. Jika surga itu sebuah rumah, aku akan membangunnya untukmu. Tapi karena surga adalah tempat yang belum pernah dilihat oleh siapapun, maka aku akan berdoa kepada Allah supaya menyiapkan surga itu untukmu".

Zulfan bangun dari tidurnya, dia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas. Jam menunjukkan pukul 02.00 WIB, segera ia bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelah berwudhu, adnan membangunkan istrinya itu untuk mengajaknya sholat tahajud berjamaah.

"Sayaang, bangun yaa kita sholat tahajud bersama." Ucap Zulfan yang duduk di tepi ranjang sambil mengelus lembut kepala Zahra.

"Hmm, mas udah subuh yaaa." Ucap Zahra sambil membuka setengah matanya

"Belum sayang, ini masih pukul 2 pagi." Jawab Zulfan.

"Yaudah bangun yuk, kita sholat bareng." Lanjut Zulfan.

"Iyaa mas." Ucap Zahra sambil berdiri menuju kamar mandi.

Setelah itu mereka sholat berjamaah. Selesai itu mereka terlelap ke alam mimpi masing-masing.

Setelah sholat subuh, Zulfan dan Zahra menonton tv di ruang keluarga sambil memakan cemilan yang telah tersedia di meja.

"Mas, kok lama banget sih di parisnya?" Tanya Zahra.

"Hmm iyaa yank, kan lagi bekerja yah jadi lama." Jawab Zulfan.

"Oo gitu yaa, bukannya lama karena betah lihat cewek cantik?" Goda Zahra.

"Yaa nggak lah yang, cintanya mas kan cuma untuk bidadarinya mas seorang." Jawab Zulfan.

"Iish gombaall." Ucap Zahra malu.

"Oo iyaa mas, kita nanti sore main kerumahnya mama yuk." Lanjut Zahra.

"Hmm, boleh. Mas jugak mau kasih buah tangan." Jawab Zulfan.

Setelah sholat dhuhur, Zahra pun turun ke bawah untuk membantu bi ira. Zahra pun langsung menuju ke dapur.

"Selamat siang bi ira." Ucap Zahra.

"Selamat siang nak." Jawab bi ira sambil mengupas bawang.

"Bi ira hari ini mau masak apa?" Ucap Zahra.

"Bibi mau masak kari ayam nak." Jawab bi Ira.

"Zahra bantuin yaa bi." Ucap Zahra.

"Gaa usah nak, ini udah hampir selesai kok." Jawab bi Ira sambil mengaduk kari ayamnya.

"Yaudah bi, Zahra ke ruang makan dulu yaa, mau nyiapin piring dan sendoknya." Ucap Zahra.

"Iyaa nak." Jawab bi Ira.

Zahra yang menyiapkan piring pun mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok..tok..tok..

"Biar Zahra yang bukain bi." Ucap Zahra.

"Iyaa nak." Jawab bi Ira sambil membawa kari ayam dari dapur.

Cinta Menuju Surga |||ON PROCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang