Bab 5: wedding day

7.5K 351 4
                                    

Ketika seorang pria mengatakan "saya terima nikahnya" pada suatu akad nikah, itu artinya dia juga mengatakan bahwa saya siap menerima tanggung jawab untuk melayani istri saya, mencintai dan melindunginya.

Hari yang dinantikan oleh kedua keluarga besar Zulfan dan Zahra akhirnya tiba.

Rumah Zahra sudah di hias dengan nuansa putih yang tengah-tengah ruangannya terdapat meja dan beberapa kursi untuk tamu undangan yang menghadiri acara akad nikah tersebut.

Setelah selesai di make up oleh wardrobe, Zahra duduk di tepi ranjang. Wajahnya yang cantik dengan make up yang natural, tubuh kecilnya dibalut gaun putih dan dilengkapi dengan pashmina syari yang menutupi veilnya hingga lantai. Membuat Zahra terlihat cantik dan anggun.

Zafran masuk kedalam kamar Zahra...

"Masyaallah, cantik banget putri kecil abi." Ucap Zafran.

"Iih abi, abi berlebihan deh." Jawab Zahra.

"Emang bener kok kalau putri kecil ummi cantik banget ya bi." Ucap Aisyah yang tiba-tiba datang.

Zafran pun mengangguk dan tersenyum.

"Gak terasa ya bi, putri kecil kita sudah sebesar ini, padahal kemarin dia manja banget dan nangis-nangis minta di beliin boneka muslimah. Eeh sekarang udah mau jadi bidadari syurganya nak Zulfan." Ucap Aisyah mengelus kepala Zahra.

"Iya mi, Zahra sudah menjadi perempuan sholehah, cantik dan cerdas. Ya walaupun sedikit manja, tapi manjanya tidak membuat abi merasa menjadi beban, justru abi menyukainya." Ucap Zafran merangkul pundak Zahra.

Zahra yang sudah gak tahan mendengar penuturan orang tuanya pun menghamburkan dirinya dan menangis di dalam pelukan abinya.

"Udah ya sayang, jangan nangis lagi, nanti cantiknya ilang lo." Ucap Zafran sambil mengelus kepala Zahra.

Zahra pun berhenti menangis dan mengurai pelukan pada abinya.

"Abi ke bawah dulu yaa, doakan semoga akad nikahnya lancar. Aamiin." Ucap Zafran.

"Aamiin." Jawab Zahra dan Aisyah bersamaan.

Zulfan duduk di hadapan Zafran dan penghulu. Papa dan mamanya duduk dibelakangnya. Keluarga besar Zulfan dan Zahra duduk dibelakangnya papa dan mamanya Zulfan. Beberapa menit lagi acara akad nikah akan dilaksanakan.

"Baik, apa sudah bisa dimulai acaranya?" Tanya penghulu.

Semua orang yang berada diruangan tersebut mengangguk.

Sesudah penghulu membaca syahadat dan doa, Zulfan pun menjabat tangan Zafran.

"Ananda Muhammad Zulfan Latif Ar Rahman saya nikahkan engkau dengan anak saya Fatimah Azzahra Asshidiq binti Muhammad Zafran Asshidiq dengan mas kawin berupa emas 250 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Zafran.

"Saya terima nikahnya Fatimah Azzahra Asshidiq binti Muhammad Zafran Asshidiq dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Zulfan dengan sekali hembusan.

"Bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu.

"Sah." Jawab saksi serempak.

Cinta Menuju Surga |||ON PROCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang