Lisa dan Marsya tengah membantu Rosie pindahan, sementara manusia yang mereka bantu masih terus saja mengeluh kenapa dia dan juga Jeka harus tinggal bersama. Bukan apa-apa, memangnya para kru tak sadar apa yang akan terjadi jika dua makhluk berbeda jenis disatukan dalam satu ruangan tertutup akan muncul orang ketiga, tentu saja itu terjadi jika mereka khilaf.
Namun, di samping itu semua dia merasa ada yang aneh dengan dua temannya itu. Lisa dengan nyamannya memasukkan beberapa benda berbahaya ke dalam kopernya.
"Ngapain lo bawa begituan? gue nggak mau main baseball Lis," protes Rosie karena Lisa sudah memasukkan satu tongkat baseball dengan paksa ke dalam koper Rosie yang tak seberapa itu.
"Buat perlindungan lah." Rosie menyengit memang akan ada apa? Maling?
"Perlindungan apaan sih? Ada Jeka ini dia kan jago taekwondo mana kalo marah kayak preman pasar."
"Justru dia bahayanya, ingat dia itu cowok, cowok Rosie! Dia punya belalai." Rosie menyengit dengan pengandaian Lisa.
"Terus apa hubungannya sama perlindungan diri?"
"Ya kita nggak tahu hati dia sebenarnya, iya kan? Siapa tahu dia masih cinta sama lo dan ini dimanfaatkan buat deketin lo terus bobok bareng kan nggak ada yang tau. Nah ini biar lo bisa gebuk dia kalo dia macam-macam sama lo." Rosie menghembuskan napas lelah lalu menggeleng.
"Gue ada semprotan merica terus ada alat kejut, gue nggak butuh alat perlindungan segede itu." Lisa tampak ingin protes, tapi marsya mendahuluinya.
"Rosie emang nggak butuh itu semua buat perlindungan dia, tapi dia butuh ini."
Lisa langsung mengangkat tongkat baseball ke arah Marsya yang dianggap sudah gila oleh Lisa.
"Apa yang salah? Ini adalah alat perlindungan diri yang paling benar. Atau lo nggak suka merek ini bisa kok gue ganti."
Rosie tak tahu mana di antara keduanya yang beres entah Lisa ataupun Marsya.
"Udah buat lo aja, gue nggak butuh."
"Ye jangan gitu bawa aja nih." Marsya menyodorkan benda kotak itu pada Rosie.
"Dia nggak butuh kondom Marsya!" teriak Lisa pada Marsya yang bukannya takut malah memperlihatkan wajah cengonya.
"Gini lho Lisaku sayang. Rosie dan Jeka itu pernah saling mencintai sampai bucin parah nah kalo mereka tinggal bersama maka akan muncul kenangan-kenangan masa lalu love in the air—"
"Gue pake masker," potong Rosie yang membuat Marsya menatapnya kesal.
"Pokoknya gue yakin suasana romantis akan terbangun dan tanpa sadar kalian pasti pengen ngelakuin itu, jadi ini buat persiapan." Marsya benar-benar sudah gila menurut keduanya.
"Lo mending putus dari cowok lo yang mesum itu deh, udah ketularan otak lo jadi kotor banget melebihi pantat panci."
Marsya dengan brutal memukul Lisa yang mengatakan cowoknya mesum.
"Udah ah, Gocarnya udah dateng," katanya lalu menutup kopernya sebelum barang-barang asing masuk ke dalam koper pink miliknya.
-o0o-
Baru masuk ke dalam rumah masalah pertama sudah muncul, apalagi jika bukan masalah perebutan wilayah. keduanya tampak saling bertatapan tajam untuk memperebutkan sebuah kamar yang pintunya berukir khas Jepara dari luar saja sudah luar biasa indah. Bagaimana di dalamnya? Begitu pikir mereka, hingga tanpa hitungan keduanya berlari ke arah kamar itu agar mereka bisa mendapatkan kamar yang mereka inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Story of My Ex (Rosekook)
Aktuelle LiteraturJanuar Kuntoro atau sering dipanggil Jeka dan Rosie adalah mantan kekasih yang putus tidak baik-baik. Keduanya kini di pertemukan kembali dalam sebuah variety show Story of My Ex. Sebuah acara tentang dua orang mantan kekasih dipasangkan kembali den...