Misi yang di dapat adalah menonton film horor. Terkesan seperti misi yang mudah bagi keduanya, tanpa tahu apa yang direncanakan para staf pada mereka malam nanti.
"Cuma nonton?"
"Iya."
"Kenapa? Takut?" tanya Jeka Remeh.
"Nggak lah siapa takut?" katanya lalu beralih pada anggota staf.
"Bagus. Peraturannya kalian boleh berteriak, tapi tak boleh menutup mata lebih dari lima detik. Setelah selesai menonton kalian tidak boleh pergi dari rumah ini, kalian mengerti?" Mereka mengangguk.
"Bagi menang bisa membuat tiga buah peraturan dalam tinggal bersama, dan yang kalah harus menerimanya." Terdengar menyenangkan, kapan lagi mereka saling mengerjai?
"Setuju," jawab mereka bersamaan, benar-benar mantan yang kompak.
"Oke bersiaplah kami akan memutar filmnya."
"Film apa?" tanya Jeka penasaran.
"Hanya film dokumenter."
Dalam hati Rosie sudah menjerit-jerit, "Anjir setan beneran bisa mampus nih gue."
Sementara itu Jeka tersenyum penuh arti, dia yakin kali ini dia akan menang. Dia sangat tahu bahwa Rosie sangatlah penakut.
"Ini filmnya, kami akan meninggalkan kalian di rumah sendiri," kata staf lalu mereka semua pergi meninggalkan peralatan mereka di sana.
"Kalian akan pergi? Bagaimana kalau si kelinci ini macam-macam."
"Heh yang mikir macem-macem juga lo tupai."
"Enak aja!"
"Itu buktinya, lo bawa kondom." Dengan brutal Rosie membungkam mulut Jeka beraninya kelinci laknat itu membicarakan kondom di acara yang akan ditonton separuh lebih dari populasi manusia Indonesia.
"Diem aja kampang!"
"Apa nggak apa-apa ditinggal?" bisik salah satu staf ke director-nya.
"Justru itu yang buat rating makin tinggi, semakin banyak interaksi mereka yang seperri itu lebih banyak yang menonton acara ini. Sekarang ayo pergi."
"Kalian baik-baik di sini, film akan diputar sebentar lagi."
Rosie dan juga Jeka berhenti bertengkar dan kini diam duduk di depan layar yang terpasang, tak peduli dengan para staf yang pergi.
Namun, jangan harap ketenangan itu berangsur lama, baru saja latar tempat dari film 'Rumah Berhantu' di tampilkan Rosie sudah heboh karena rumah itu adalah rumah yang ia dan Jeka tempati.
"Director sialan," gumam Rosie pelan. Dia sudah merasakan ada kejanggalan saat membaca kartu misi itu.
"Itu rumah ini nggak sih?" Jangan ditanya bagaimana reaksi Rosie. Gadis itu menatap Jeka kesal. Bagaimana bisa Jeka baru menyadarinya.
"Lo bego apa ya?" tanya Rosie lalu kembali melihat ke arah layar televisi.
"Bukannya mereka bilang kita akan menonton film dokumenter?" tanya Jeka lalu keduanya terdiam dan saling pandang.
"Itu berarti semua yang ada di film itu nyata?"
Kali ini Rosie menelan salivanya ingatkan dia untuk mengutuk director yang menyuruhnya menonton ini.
"Kenapa? Lo takut?" tanya Jeka menatap Rosie dengan senyum remeh.
"Takut? Hah nggak mungkin? Gue nggak pernah takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Story of My Ex (Rosekook)
Ficción GeneralJanuar Kuntoro atau sering dipanggil Jeka dan Rosie adalah mantan kekasih yang putus tidak baik-baik. Keduanya kini di pertemukan kembali dalam sebuah variety show Story of My Ex. Sebuah acara tentang dua orang mantan kekasih dipasangkan kembali den...