Prolog

138K 5.7K 25
                                    

Setelah delapan tahun berlalu. Tak saling sapa. Tak saling berkabar. Tak saling bersinggungan. Dan juga tak saling mengatakan, 'aku jemput pulangnya ya, Sayang,'. Kami kembali bertemu untuk pertama kalinya.

Seperti pertama kalinya bertemu, lebih dari sebelas tahun yang lalu, kami berdua terpaku. Hanya saling menatap tanpa ada satu katapun terucap.

Aku tahu selama ini aku membohongi diriku sendiri. Tidak ada yang berubah dari diriku untuk dirinya. Pun dengan perasaan yang masih sama seperti dulu. Seperti saat kami masih sama-sama memakai seragam putih abu-abu. Saat gelora cinta itu masih menyala-nyala, tak padam, meski ditimbun banyaknya masalah, dan juga waktu yang berusaha mengikis rindu.


***

Typo?

Maaf untuk update cerita baru. Ini spontan aja dapat ide tadi malam dan langsung ditulis. Hehehee.

Selasa, 21 Januari 2020

Beautiful SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang