🎡
__Lampu sensor yang menyala begitu pintu terbuka menjadi ucapan selamat datang bagi Seungcheol sejak Sojung tidak banyak bicara.
Setelah melepas jas miliknya, Seungcheol menaruh sebungkus makanan di dekat sang istri dan bertanya, "Kau sudah makan?"
5, 7 dan 10 detik tak ada jawaban, punggung tangan Seungcheol mengelus pipi tirus Sojung lagi mencium pucuk kepalanya dan berbisik, "Ayo makan, makanan ini masih hangat."
Seungcheol bergerak duduk di sebelah Sojung, perlahan membuka bungkusan hitam yang asapnya mencoba menyembul keluar. "Sojung, ayo makan. Hari ini--"
"Aku sudah makan, kau saja yang makan. Aku lelah." jawab Sojung dingin dan hendak meninggalkan Seungcheol.
Sudah menjadi hal lumrah bagi Seungcheol tentang sikap dingin Sojung. Tapi Seungcheol yakin sikap dingin perempuan itu hanya selimut untuk lukanya yang masih menyayat hati.
"Sayang.." Seungcheol menahan tangan kurus Sojung, membuat perempuan itu menoleh dan menghentikan langkahnya. "Temani aku makan.. Sebentar saja."
Sojung akhirnya kembali duduk, kedua matanya tetap memandangi televisi, sedangkan pria di sebelahnya sibuk memandangi wajahnya.
Sojung bukan tidak bisa melakukan aktivitas apapun, ia hanya menguranginya. Sebab Seungcheol beberapa kali menentang kesibukannya--takut apabila penyakit mental perempuan itu tiba-tiba kembali--ia masih pengobatan.
"Apa kita perlu jalan-jalan akhir pekan ini? Sepertinya kau sangat bosan di rumah terus." tanya Seungcheol di sela makannya.
Tanpa menatap wajah sang suami, Sojung menjawab dingin, "Aku baik-baik saja. Selesaikan makanmu, aku lelah."
Selanjutnya, Seungcheol hanya mengangguk dan terkekeh, mencoba menghangatkan suasana dingin diantara mereka.
"Sudah selesai, ayo aku antar kau ke kamar." Seungcheol berdiri setelahnya, menarik tangan Sojung lembut namun perempuan itu memilih meloloskan tangannya. "Aku bisa sendiri, Seungcheol."
"Bersihkan badanmu sebelum tidur, aku menolak kau tidur di sebelahku jika kau masih dengan kemeja kerjamu."
Penjelasan sinis Sojung membuat senyum Seungcheol merekah, ia rindu omelan bernada ketus Sojung. "Tentu! Tapi bisa aku minta satu hal?"
Seungcheol menunjuk pipi kanannya dengan jarinya sendiri, meminta satu kecupan pada pipinya.
1, 2, 3 bahkan hingga detik ke-7 Sojung tak juga memberikan respon. Seungcheol mengerucutkan bibirnya kesal sedangkan Sojung hanya membalasnya dengan tatapan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
delusion ✔
FanfictionKesalahan dan kesibukan yang kian menenggelamkan seorang Choi Seungcheol kini menjadi penyesalan begitu wanita yang dicintainya semakin lama semakin melupakannya. Apakah Sojung akan membaik dan memaafkannya atau semua berakhir bagai karma untuk Seu...