02 | h u j a n

535 93 18
                                    

🎡__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎡
__

Langkah Joshua tidak berhenti menyusuri tiap sudut rumah sakit, membuka pintu-pintu ruangan dan berharap menemukan wanita yang menjadi teman sekaligus istri dari temannya sendiri.

Krek..

Lampu sensor yang menerangi tangga darurat menyala tepat Joshua menurunkan knop pintunya, perlahan sinarnya memperlihatkan sosok perempuan tengah duduk menunduk di salah satu anak tangga. Tidak salah lagi, itu Sojung.

"Sojung.." suara lembut milik Joshua terdengar, perlahan Joshua melangkah dan memilih duduk di sebelahnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Joshua lagi namun tak mendapat balasan apapun, "Ada apa?"

Sojung hanya memainkan jemarinya, memilih sibuk dengan riasan pada kukunya yang sekarang sudah terkelupas seluruhnya.

"Apa yang kau khawatirkan?"

Lagi, Sojung memilih tak menjawabnya. Hanya terdengar hujan lebat dari luar bangunan, angin yang berhembus kencang menyusuri lorong tangga dan tak lama terdengar isakan kecil dari Sojung yang mencicit berbisik, "Jangan panggil Seungcheol."

_🎡_

Hujan lebat masih mengguyur kota menambah kepadatan jalan yang sekarang padat merapat. Sedari tadi Seungcheol tidak menghentikan aktivitasnya, menelpon Sojung namun hanya suara operator yang menjawabnya.

Penampilan pemuda itu sudah menggambarkan ia tengah frustasi, kemeja yang tanpa lagi dasi dan dua kancing atas yang terbuka, rambut hitam miliknya sudah tak tertata rapi, ia menundukkan kepalanya pada roda kemudi.

Langit yang mendung sekarang sepenuhnya gelap, bulan berganti peran sedangkan kelabu awan masih menemani. Sekarang sudah pukul 6 sore dan Seungcheol masih terjebak dalam kemacetan sedangkan rumah sakit yang ia tuju berada cukup jauh darinya.

"Joshua! Ayolah, kemana dia?" ucap Seungcheol berbicara sendiri sebab sudah panggilan ketiga tapi Joshua tak juga menjawabnya.

"Bagaimana? Kau bertemu dengannya?" Seungcheol setengah berteriak begitu panggilan tersambung, namun si lawan bicara tak mengatakan apapun.

"HEI! JOSHUA! JAWAB AKU!"

"..."

"AKU SE--"

"Tenanglah, dia bersamaku. Kau bisa menjemputnya sekarang, dia di ruanganku."

Terjawab, Seungcheol segera menutup panggilan dan keluar dari mobil. Persetan dengan mobilnya, sebab ia sudah dibuat hampir gila sebab kabar menghilang Sojung.

delusion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang