09 | d e a r

345 74 8
                                    

🎡__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎡
__

Seungcheol kini terdiam sedangkan tubuhnya membeku di depan pintu kamar, sebab sang istri tengah sibuk mengemas beberapa kotak makanan dan menatap Seungcheol dengan senyum.

Wajah mungil miliknya terlihat cantik dengan riasan sederhana sedangkan rambut hitamnya dibuat sedikit bergelombang. Ia mengenakan sweater berwarna merah mawar pudar dan rok berwarna putih.

"Cepat mandi, aku ingin mengajakmu pergi keluar." Ucap Sojung dengan senyumnya sedangkan Seungcheol masih membeku.

"A.. Apa tanganmu.. Baik-baik saja? A.. Aku bisa.. Memasak makanan untukmu--"

"Sshhhhtt--Pergilah.. Sana pergi mandi saja, Choi." Potong Sojung dan tangannya melambai mengusir Seungcheol, sedangkan langkahnya bergerak mendekatinya.

"Kau benar tidak apa? Apa kepalamu sakit? Apa--"

"Apa kau bisa diam dan pergi mandi saja, Tuan Choi?"

Seungcheol terdiam sebentar namun detik selanjutnya tangannya menarik tangan Sojung, mengecek sayatan yang beberapa hari ini mendapat perawatan. "Kemana perbannya? Apa sudah tidak sakit?"

Tak berhenti di tangan Sojung, tangan Seungcheol kemudian bergerak mengelus kepala Sojung, "Apa kepalamu sakit? Apa semakin sakit--"

Cuup!

Bibir mungil milik Sojung sukses mendarat di bibir Seungcheol, dan membuat si empu seutuhnya terdiam.

Kedua mata Sojung menatap berbinar Seungcheol yang tampak membeku, selanjutnya tangan kurusnya merapikan rambut Seungcheol dan memulai ocehan paginya, "Oh lihat bayi besarku, mengapa terus mengkhawatirkanku padahal ia bahkan belum sempat merapikan rambutnya.."

Seungcheol menundukkan kepalanya dan tatapan matanya, tak berani menatap wajah Sojung. Ya, pria dewasa itu kini dibuat gugup hanya dengan satu kecupan dari sang istri.

"Choi?" Panggil Sojung berulang kali sedangkan si pemilik nama tak juga menjawab, "Kau baik-baik saja?"

"Choi?"

"Ha? Hmm.. Aku.. Aku baik baik saja.."

Akhirnya suara serak dan terbata-bata milik Seungcheol kembali terdengar sedangkan Sojung hanya tertawa sebelum mendorong tubuh Seungcheol ke kamar mandi.

"A.. Aku bisa.. mandi sendiri.. Kim.. Kau--"

Dan Sojung hanya terkekeh dengan kedua tangannya melipat di dada, melihat si pria yang biasanya berbicara lantang kini dibuat kehabisan kata-kata. "Ya, memang.. Aku tidak akan memandikanmu, Choi--"

delusion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang