― 1 ―

49.1K 1.8K 57
                                    

...

Jungkook merengut melihat Jimin yang masih saja bulak-balik didepannya sambil menggenggam kertas di tangannya.

"Pusing gue ngeliat lo mondar-mandir terus. Nggak capek apa!"

Jimin mendekati Jungkook yang sedang duduk di pinggiran kasurnya. Ikut mendudukan bokongnya lalu memberikan sebuah kertas yang dari tadi Ia pegang sambil memutari kamar Jungkook.

"Kim Corp Jung!" Jungkook membolakan matanya melihat isi dari kertas yang Jimin pegang.

"Kim Corp buka lowongan buat asisten ceo Jung. Anjing bayangin kalo lo bisa masuk sana." histeris Jimin.

"Kok Gue?" tunjuk Jungkook pada dirinya sendiri.

Jimin menganggukan kepalanya semangat, "Iya lo. Pokoknya besok lo datang ke Kim Corp dan lamar ceo nya. Nggak deh hehe. Maksud gue lo ikut ngelamar jadi asisten pribadinya."

Jungkook memutar bola matanya jengah. "kenapa gue? Gue belom wisuda anjir."

Jimin memamerkan giginya. "hehe, siapa tau ceo lo nanti kepincut sama lo terus jadiin lo sugarbaby nya."

"Sialan. Lo kata gue cowo apaan!" Jungkook memukul lengan Jimin dengan senyuman mematikan. "lagian, bukannya lo yang punya cita-cita kerja di sana?"

"Gue nggak pede Jung. Ya pokoknya nggak pede. Lagian gue mau menikmati masa-masa liburan gue gitu sebelum nyari kerjaan." balas Jimin dengan senyuman. "turutin cogan yah, yah." lanjut Jimin sambil menampilkan puppyeyes andalannya.

Jungkook mencebikkan bibir sambil merampas kertas yang sedari tadi masih digenggam oleh Jimin.

"iya, oke, gue mau. Ya siapa tau keterima kan."

Jimin menepuk-nepuk bahu Jungkook pelan. "Yakin gue kalo lo bakal diterima. Percaya sama cogan."

"Musyrik percaya sama lo."

Dan diakhiri dengan tawa Jungkook dan Jimin yang menggelegar seperti nenek sihir; kata Namjoon.



Ah ya, perkenalkan dulu dua orang yang sedari tadi ribut akan satu perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan. Yang masih setia duduk di pinggir ranjang bernama Jeon Jungkook. Lelaki manis bergigi kelinci itu adalah mahasiswa Bisnis yang baru lulus dari segala macam tuntutan perkuliahan yang membuat kepala pecah; katanya. Nah, Yang sibuk mundar-mandir sambil menggenggam kertas bernama Park Jimin. Mahasiswa Ekonomi yang juga telah lulus dari segala macam tugas-tugas yang Ia benci. Jungkook dan Jimin sama-sama masih menuggu waktu mereka wisuda dan akan terbebas dari segala-galanya.

Beda dengan Jungkook yang memang sedari awal ingin sekali langsung bekerja setelah lulus kuliah. Jimin memutuskan beristirahat sejenak untuk menormalkan otaknya yang Ia bilang selalu dibuat berfikir selama 4 tahun terakhir.

Hingga Ia mendapat Email kiriman dari rekannya yang berisi jika Kim Corp ― perusahaan industri besar di Korea Selatan sedang mencari asisten pribadi untuk sang CEO yang terkenal akan ketampanan namun sifat dinginnya, jadi ia memutuskan untuk memberikan itu kepada Jungkook karna ya, kembali lagi ke awal jika Jimin tidak ingin bekerja dahulu.

.........

"Hah! Ke Kim Corp? Ngapain anjir. Mau jadi gembel lo bedua?" ucap Namjoon tanpa mem-filter ucapannya.

Jungkook heran mengapa mempunyai sepupu seperti Namjoon yang mempunyai otak pintar namun kelakuannya tak beda jauh dengan Jimin.

Jimin menyeruput kopi panas di tangannya. "Panas banget anjing. Siapa sih yang bikin."

"Goblok kok di pelihara. Ya yang lo pesen kan kopi panas, ya panas lah bego. Makanya kalo minum tuh ditiup dulu, kalo nggak mau cape lo taro depan ac noh biar dingin." Geram Jungkook sambil memukul kencang bahu Jimin.

Jimin hanya membalas dengan cengiran tak berdosa membuat Namjoon didepan mereka menggelengkan kepalanya lelah.

"Nganterin Jungkook ngelamar kerja Kak." akhirnya Namjoon mendapat jawaban dari Jimin atas pertanyaannya sebelum insiden kopi panas tadi.

"Kok bisa?"

"Jimin nyuruh, katanya Kim Corp lagi buka lowongan buat asisten pribadi ceo. Ya karena Jimin nggak mau kerja jadi dikasih ke gue."

Dijawab namjoon dengan 'oh' yang amat panjang.

"pokoknya besok lo jemput gue Kak, abis itu kita jemput Jungkook. Oke." ucap Jimin sambil menaik turunkan alisnya.

"Iya iya" balas Namjoon sambil memakan makanannya.

Disusul dengan pembicaraan random antara 3 orang sahabat yang mempunyai pemikiran berbeda namu tingkah lau yang sama.

...

Ini sebenernya aku buat jadi au di twitter, tapi karena aku fikir lebih banyak narasi daripada social media akhirnya aku memutuskan buat ini juga di si oren uwu.

Semoga kalian suka dan enjoy baca ceritaku^^

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang