17

2.8K 331 25
                                    

"There's not much I can do for you, except being next to you. "

When You Love Someone by Day6

***

Raka sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini demi menepati janjinya pada Kaneisha. Selain itu, ia sedang tidak ingin ke kantor, karena khawatir Yudda akan membahas masalah kemarin lagi.

Lelaki itu memilih untuk menghabiskan waktunya di kampus sambil menunggu Kaneisha yang sedang menyelesaikan kelas terakhirnya, hingga jam setengah dua siang nanti. Raka terlalu malas untuk pulang ke apartemen, karena sore nanti ia akan mengantar Jevan bersama Kaneisha. Daripada bolak-balik, Raka lebih memilih untuk menunggu pacar palsunya itu.

Sebenarnya, Raka sedang tak terlalu ingin bertemu Kaneisha. Ia merasa perlu memikirkan beberapa hal tentang kejadian kemarin dan apa yang Yudda katakan. Namun, karena Raka sudah terlanjur berjanji untuk ikut mengantar Jevan, ia jadi tidak bisa menghindari gadis itu. Raka tak ingin Jevan memandangnya sebagai orang yang ingkar janji, mengingat Raka sudah pernah sekali mengingkari janjinya pada Kaneisha.

Ketika arlojinya menunjukkan bahwa tersisa lima belas menit hingga kelas Kaneisha berakhir, Raka memutuskan untuk pergi ke gedung FISIP. Berdasarkan pengalamannya selama kuliah, jam perkuliahan akan selesai lebih cepat dari jadwal yang tertera, kemungkinan saat ini Kaneisha sudah atau sedang bersiap keluar kelas. Kebetulan sekali, saat Raka baru saja masuk ke lobi fakultas, ia melihat Kaneisha berjalan bersama Johnny dan gengnya.

"Repot-repot banget jemput gue ke sini," ucap Johnny begitu berhadapan dengan Raka lalu merangkul sepupunya itu. Raka langsung melepaskan rangkulan Johnny sambil sok bergidik. "Sok-sokan banget nih anak, biasanya dia yang peluk-peluk duluan."

"Mau jemput Kina, ya, Rak?" Adinata mengalihkan perhatian Raka.

Raka langsung menarik pundak Kaneisha tiba-tiba. Tubuh Kaneisha terasa terhuyung saat Raka menariknya, untung saja pegangan cowok itu cukup kuat sehingga Kaneisha tetap mampu berdiri tegak. "Iya, biar El gak repot-repot nganterin Kaneisha."

Adinata dan Johnny yang tak mengerti dengan jawaban Raka kini terlihat saling melemparkan pandangan. Sementara Rafael yang merasa namanya disebut, langsung menatap Raka bingung. Mata Rafael kemudian memperhatikan tangan Raka yang masih menempel pada Kaneisha, terkesan posesif. Rafael memilih untuk mengabaikan gesture tersebut, tak ingin terlalu memikirkan perilaku Raka barusan.

"Mau ikut kita makan gak?" Johnny bertanya. Johnny sadar, ada sesuatu yang tak beres dengan sepupunya itu, yang mungkin berhubungan dengan Rafael, tapi Johnny tak ingin membahasnya sekarang.

"Gak. Gue mau jemput Kaneisha doang." Raka menjawab.

"Tapi Kaneisha baru mau makan sama kita, Rak. Kita mau ngerayain tugas kita yang dapat nilai terbaik." Adinata mendebat.

"Oh, gitu? Mau dijemput di mana nanti?"

"Kamu beneran gak mau ikut? Kalau kamu gak mau ikut, aku juga enggak. Kasihan kamu nanti capek bolak-balik buat jemput aku." Kaneisha menjawab.

Ketika Raka sedang mempertimbangkan jawabannya, Kaneisha melepaskan rangkulan Raka di pundaknya, lalu perlahan menggenggam tangan Raka. Johnny dan gengnya yang melihat adegan barusan hanya tersenyum menggoda, sementara Raka sempat tertegun karena itu. Setelah sadar, Raka pun langsung berkata, "Ya sudah, aku ikut kamu aja." Raka menjawab pasrah.

***

Mereka sampai di sebuah tempat makan yang menjual berbagai jenis mi, salah satu tempat yang sudah tidak asing bagi Johnny dan gengnya. Mereka juga sudah pernah mengajak Raka makan di sini dan Raka pun suka. Mereka sengaja mengajak Kaneisha ke tempat ini agar Kaneisha bisa merasakan kelezatan mi pedas yang menjadi menu favorit mereka berempat.

Sweet Chaos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang