10

3.3K 377 28
                                    

"Thought I know it's a dumb thing to do, I just like being with you, I'm such a fool, I'm helpless."

What Can I Do by Day6

***

Suasana kampus agak berbeda hari ini, anggota himpunan komunikasi sibuk menjajakan makanan mereka kepada mahasiswa/i yang mereka temui. Semua ini dilakukan demi kelancaran acara penyambutan dan keakraban untuk mahasiswa baru yang akan diadakan beberapa hari lagi. Memang bukan acara besar, bahkan yang diharapkan datang hanya anak-anak komunikasi saja, namun tetap saja modal dibutuhkan.

Kaneisha sudah membeli tiga risol yang ditawarkan Wendy padanya. Setahu Kaneisha, tim mereka terbagi menjadi beberapa. Syukurlah Kaneisha belum bertemu dengan tim lain, Kaneisha mungkin akan kebingungan untuk menghabiskan makanannya. Ia tak tega untuk menolak dagangan teman kelasnya. Kaneisha sengaja menghabiskan waktu di perpustakaan, mengingat inilah satu-satunya tempat yang tidak bisa didatangi Tim Danus.

Kaneisha membolak-balik koran keluaran edisi hari ini yang tersedia di perpustakaan. Dibandingkan membaca novel, Kaneisha lebih suka membaca koran. Menurut Kaneisha, saat membaca suatu novel, ia merasa berkewajiban untuk menyelesaikan bacaannya dalam waktu yang singkat, dan ia pun harus ekstra sabar membaca setiap bagian novel tanpa bisa melompati halaman. Berbeda dengan membaca koran yang di mana kita bisa memilih berita apa yang ingin dibaca.

"Masih ada ya orang yang suka baca koran?" Rafael yang tiba-tiba berbisik di dekat telinga Kaneisha sukses membuat gadis itu gelabakan. Kaneisha menoleh ke arah Rafael yang kini duduk di sampingnya.

"Hai." Kaneisha menyap dengan kaku, ia bahkan tak tahu mengapa mulutnya berkata demikian. Rasanya aneh saja menyapa Rafael begitu.

"Halo, ada berita apa hari ini?" Rafael berbicara dengan suara pelan sambil menyalakan laptopnya.

"Banyak. Yang paling ngeri sih ada perampokan di daerah Kebon Sirih, terus korbannya dikasih racun biar dikira bunuh diri, sampai sekarang pelakunya belum ketemu." Kaneisha tak sadar telah mencerocos tanpa henti padahal belum tentu Rafael bertanya dengan serius.

"Serius? Gimana ceritanya?"

"Iya, korbannya ada tiga orang, satu keluarga gitu. Lima hari lalu, gue baca di koran, mereka dikabarkan bunuh diri. Terus setelah diselidiki, ternyata  perampok yang ngeracunin mereka. Kabarnya sih yang rampok punya akses ke rumah korban, soalnya di TKP gak ada tanda pintu dijebol dan semacamnya. Kasihan banget."

"Ada-ada aja. Semoga kena karma deh pelakunya." Rafael jelas terlihat iba saat mendengar berita tersebut. "Mana? Coba lihat beritanya." Kaneisha langsung menyerahkan halaman koran yang menampilkan berita yang tadi ia bahas.

Rafael kemudian sibuk membaca sambil memegangi bibir bagian bawahnya dan menggeleng-geleng pelan dengan raut wajah yang kesal. Kaneisha tak menyangka bahwa apa yang ia katakan dapat terdengar menarik di telinga Rafael, hampir saja ia ketahuan senyum-senyum sendiri saat memperhatikan Rafael. Rafael yang telah selesai membaca tiba-tiba mengangkat kepalanya dan kemudian menyerahkan kembali koran tadi kepada Kaneisha.

"Lo mau ngerjain apa, El? Kok ngeluarin laptop?" Kaneisha berharap pertanyaan tidak terkesan kepo.

"Oh, mau upload tugas kita doang sih. Soalnya Wi-Fi di sini cepat banget." Rafael terlihat membuka halaman YouTube dan Soundcloud secara bersamaan. "Mau lihat gak tugas kemarin?"

"Boleh-boleh," ucap Kaneisha antusias.

"Mau yang video atau audio doang?" Rafael memberikan pilihan. Ah, artinya cowok ini benar-benar serius saat mengatakan akan membuat dua versi tugas sekaligus.

Sweet Chaos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang