prolog

314 30 25
                                    

Cavea pov-

Malam itu, gua sama jaemin lagi jalan, lalu gua nanya sesuatu ke dia.

"Lu tahu Nathan gak?"

"tahu"

"gua suka dia, karena dia selalu ngertiin perasaannya Salma"

"tapi lu Cavea. Bukan Salma. Jangan samain diri lu sama tokoh cewek yang ada di dalam film maupun novel"

Menurut jaemin, gua adalah cewek yang benar-benar bocil yang baper kronis dengan film remaja. Namun mendengar ucapan gua membuat jaemin berpikir sesuatu.

"Inget, lu ya lu, Cavea. Jangan pernah ingin jadi siapapun itu, jadi diri lu sendiri. Jangan iri. Hm?"

"Iri gimana? Siapa juga yang iri? Orang cuma bilang aja".

"Ya, kalau Salma punya Nathan, lu kan punya--"

"Siapa?"

"Gua"

"Apa?"

"Lu"

"Gua? Kenapa?"

"Punya gua?"

"Siapa?"

"Lu punya gua"

Deg.

"Maksud lu?"

"Suka"

"Suka apa?"

"Suka lu"

"Siapa"


"Gua suka Cavea"

Seketika gua hanya bisa diam terpaku, seperti ada sengatan listrik yang mengalir di tubuh gua. Seperti ada sensasi lain.

Dan saat itu wajah jaemin semakin mendekat ke wajah gua yang mulus nan merah kaya tomat, asli ini nge-blush banget. Dan wajahnya semakin dekat, dekat, dan-----

Kriiing!!!
Kriiing!!!

Alarm pun berbunyi.

Astagfirullah, mimpi ya? Gini amat mimpinya yaampun :)





-The story will continue in the next part-

Jangan lupa tinggalin vote & comment ya gan,
Biar author tetap semangat lanjutin part-part berikutnya~

we are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang