❝yang tak terduga❞

70 15 15
                                    

Suasana keadaan ruang kelas terlihat rusuh dengan salah satu guru sejarah tersantuy di SMA Garuda Bangsa. Yang tentu saja sudah menjadi favorit bagi para siswa.

"Ca, lu ada pulpen lagi gak?"
Tanya Cavea yang duduk di sebelah kiri Caca, dan tepat di belakang Devan.

"Gaada tuh, emang pulpen lu kemana? Di maling orang?"

"Yakali orang maling pulpen"
Tak ada pilihan lain, Cavea harus meminjam pulpen dari seorang cowok yang duduk di depannya tersebut.

"Ehkm. Woe, Lu ada pulpen lagi gak?"
Yang bermaksud untuk bertanya kepada Devan.
Tetapi yang dituju tidak menyahut sama sama sekali.

"Woe"
Panggil Cavea sekali lagi.

Dan lagi-lagi Devan menghiraukannya.

"WOE DEPAN!"
Panggil Cavea sembari berteriak dan menarik kursi Devan ke arah belakang.
Hampir saja Devan celaka akibat ulah cewek ceroboh yang satu ini.

Untung saja Devan segera berdiri dengan cekatan sebelum ia jatoh ke belakang.

"Bego lu ya, lu mau bikin gua celaka?"

"Yamaap, ya abis lu sih, di panggil kenapa ga nyahut juga?"
Elak Cavea.

"Kapan lu manggil gua?"

"Barusan"

"Kapan? Gua ga denger ada orang yang panggil nama gua tuh"

"Ya emang gua ga panggil nama lu, hehe"
Ucap Cavea sembari menyingkirkan anak rambutnya dan menyelipkannya di belakang telinga.

"Bego lu ya, lu pikir gua budeg apa? Lu panggil gua woe, woe, Lu pikir gua woewe gombel apa? Sembarangan. Cogan gini juga punya nama"
Jawab Devan ketus.

(Nt: Wewe gombel=sebangsa setan)

"Bye the way wewe gombel apaan lagi?"
Tanya Cavea tidak paham.

"Itu tuh, setan yang tt nya molor bwahaha"

"Tolol lu pan, gua pinjem pulpen lu ya, lu gausa ngerjain tugasnya, mending tidur aja, gausa bangun ya, gua ikhlas kok pan"
Celoteh cavea seraya merebut bolpen tersebut dari tangan Devan"

Devan yang menyadarinya hanya mengendikkan bahunya.

Devan sabar, Devan ganteng.

*****

Jarum jam berputar sehingga menunjukkan pukul 15.45
Devan menenteng sebuah tas hitam di bahu kanannya.

"Ge, ntar malem jadi gak?"
Tanya Devan kepada Gerald, sahabatnya sekaligus temen nongki.

"Bentar ya, gua mau ajak caca dulu, hehe"

"Ck, semoga berhasil ya gan"

lalu Gerald melangkahkan kakinya menuju meja Caca. Tanpa basa-basi ia langsung bertanya kepada Caca.

"Ca, bye the way gua ntar malem ada balap motor tuh, lu mau ikutan nonton gak?"

Tawar Gerald kepada Caca yang sedang mengobrol dengan Cavea.
Dan Cavea yang mendengar perkataan itu otaknya mulai berpikir, dan filing nya mengatakan bahwa jika gerald nanti malam ini ikut balap motor, pasti Devan juga bakalan ikut balap motor liar tersebut.

"Balap motor? Umm, ntar gua kabarin deh"
Jawab Caca kepada gerald.

"Ok, see you ca"
Ucap Gerald bersemangat. Dan memutar balikkan tubuhnya bermaksud untuk keluar dari ruang kelas dan segera menuju ke parkiran.

Disi lain Cavea diam sesaat.
Dan menanyakan hal itu kepada Devan.

"Devan, lu-" ucap Cavea terpotong saat devan mengatakan sesuatu.

we are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang