Seblak dan Ocean blue

72 16 19
                                    

Di kantin nampak ramai di penuhi para siswa yang sedang mengantre memesan makanan.
Di pojok sana terdapati vano sedang duduk santai dengan tangannya yang memegangi sebuah Vape.

Di sisi lain, Cavea dan Caca sedang menikmati seblak pedas serta di dampingi dengan minuman ocean blue.

Cavea yang terlihat kuwalahan mengunyah makanan pedas tersebut terlihat mata serta bibirnya yang merah akibat rasa pedasnya.
Cavea meminum minumannya dengan sekali teguk, sampai tak tersisa. Cavea segera berdiri dan memesan satu minuman lagi.

"Mbak, ocean blue satu ya, jangan lama-lama"
Perintah Cavea kepada sang pemilik kantin.

"Parah lu Ve, perasaan gak pedes-pedes banget"
Celoteh Caca.

"Lu kan tau sendiri ca, gua ga suka yang pedes-pedes, apalagi omongan netijen bwahaha"

"Ada-ada aja lu mah, hahaha"

Vano memperhatikan Cavea yang menurutnya agak lucu ketika sedang kepedesan. Dan Vano sedikit tersenyum tipis ketika melihat Cavea tertawa lepas seperti tadi.

Cavea kembali berdiri berniat mengambil minumannya.
lalu ia segera mengambil minumannya dan berjalan menuju mejanya, tapi karena keadaan kantin yang sedang ramai-ramainya, tak sengaja Cavea menumpahkan ocean blue nya tepat di seragam cewek yang bernama missel tersebut.

Missel memperhatikan seragamnya yang kini sedikit basah karena ketidak sengajaan Cavea yang menumpahkan sedikit ocean blue ke seragam missel.
Lalu tatapan sinis missel menatap mata bulat Cavea.

"Lu lagi, lu lagi. Sebenernya lu tuh siapa sih? Ha?!"
Bentak missel kepada Cavea yang kini masih terdiam kaku di tempatnya.

Semua isi kantin pun menjadi hening, lagi-lagi karena ulah mereka.
Vano yang melihat itu hanya menautkan kedua alisnya. Dan kembali menghirup asap Vape yang ada di tangannya.

"Sorry kak, gak sengaja"
Ucap Cavea kepada missel.

"Haha, apa lu bilang? Gak sengaja? Lu pikir harga minuman lu lebih mahal dari pada seragam gua?"
Sentak missel dengan tawa sinisnya.

Dengan tiba-tiba missel mengambil minuman dari salah satu tangan siswa lainnya.
Dan tanpa aba-aba sedikit pun, missel menyiramkan minuman tersebut tepat di atas kepala Cavea.

Para mata yang menyaksikan hanya menatap satu sama lain, apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah mereka bermusuhan? Atau saingan? Ataukah ada masalah tertentu di antara mereka?
Itulah tanda tanya di antara siswa-siswi yang kerap kali menyaksikan mereka yang sedang berdebat.

Sang empunya hanya melotot tak menyangka, bahwa kini ia harus mandi dua kali bahkan di jam segini.

"Ve! Lu gapapa?"
Tanya Caca sembari menghampiri sahabatnya yang kini basah kuyup.
Vano melepas jaketnya dan berniat mengenakan di tubuh Cavea. Tapi, tiba-tiba muncul seorang cowok berbadan tinggi, putih, dengan tiba-tiba mengenakan jaketnya di tubuh mungil Cavea yang terlihat miris dengan keadaanya yang basah kuyup.
Kali ini Vano gagal.

Cavea hanya menatap Devan.
"Lu gapapa? Ayo pergi"
Ajak Devan kepada Cavea.
Namun Cavea menolaknya. Dan lebih memilih untuk melanjutkan  perdebatannya dengan missel sang waketos.

"Mohon maaf kak, saya tahu harga seragam anda lebih mahal dari pada minuman saya, tapi sayang harga diri anda lebih rendah dari yang saya duga"
Cavea menyerang missel dengan perkataannya yang sedikit tajam dengan gaya formalnya.

"Apa lu bilang? Lu pikir gua siapa? Gua missel, sang wakil ketua OSIS di SMA Garuda Bangsa. Gua senior disini, dan lu cuma junior yang seharusnya hormat kepada seniornya. Lu denger baik-baik perkataan gua. Cavea vanita putri"
Tegas missel sembari membaca name tag di baju Cavea.

we are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang