Grepp
Sebuah tangan tiba-tiba saja narik gue supaya berhenti ngelakuin hal keji yang menurut gue ampuh untuk menghilangkan rasa sakit hati.
"Kamu gila hah?!"
Setelah gue liat itu siapa, gue kaget banget.
"Bu tiffany?"-thera
Ucap gue parau dan putus asa.
"Kamu kira ngelakuin hal kaya gitu bakalan menyelesaikan masalahmu"-bu tiffany
Gue makin nangis kejer setelah denger bu tiffany ngomong gitu, dan akhirnya pelukanlah menjadi jawaban diantara permasalahan.
"Kamu ikut saya dulu, ada yang mau saya beritahukan ke kamu"-bu tiffany
Gue ngangguk dan nyerahin semua ke bu tiffany yang bakalan ngajak gue pergi ntah kemana.
Dan tibalah gue disebuah restoran kecil yang sepi penghuni, disana gue cuman ngeliat satu pelayan dan satu kasir aja, terus bu tiffany kaya ngelambaiin tangannya ke arah mereka mengisyaratkan bahwa beliau tidak ingin diganggu.
Bu tiffany bawa gue ke kursi pojok belakang dan duduk saling berhadapan, suasana cukup hening sampai-sampai bu tiffany membuka suara terlebih dahulu.
"Saya pemilik restoran kecil ini"-bu tiffany
Gue mendongakkan kepala gue natap bu tiffany kagum.
"Ibu hebat bisa bangun restoran cantik ini"-thera
Ucap gue sambil tersenyum meski rasanya itu sulit banget.
"Terima kasih, tapi ini semua berkat nak renjun juga yang bantu proses pembangunan ini"-bu tiffany
Mendengar nama renjun, gue kembali menitikkan air mata.
"Kamu mau tau apa yang terjadi sama renjun?"-bu tiffany
Gue menganggukkan kepala gue dengan antusias.
"Baiklah"-bu tiffany
Setelah berbicara seperti itu, bu tiffany menegeluarkan secarik surat keterangan dokter dan menyuruh gue buat buka hasilnya.
"Ayo buka"-bu tiffany
Setelah dirasa mendapatkan izin, gue buka surat itu dengan perlahan dan disana terpampang jelas nama renjun.
Melihat nama itu, lagi-lagi gue nggak bisa menahan tangis, gue baca semua keterangan hasil pemeriksaan dokter kepada renjun, dan terlihat jelas bahwa renjun mengidap penyakit gangguan mental yang bernama PTSD atau post traumatic strees disorder.
Hati gue terasa sakit banget pas baca ini.
"Renjun mengidap gangguan mental yang terbilang cukup mematikan, renjun mendapatkannya saat dia masih berumur 13 tahun, dan penyebab semua itu dikarenakan oleh kedua orang tuanya yang saling melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga"-bu tiffany
Mendengar bu tiffany ngomong gitu, ini sumpah rasanya gue pengen menghilang aja dari bumi.
"Sudah berkali-kali renjun pergi ke psychologi buat selalu menjalani terapi kesehatan, tapi selalu saja dia tidak mendengarkan perkataan sang psycholog untuk tidak banyak pikiran dan selalu bersikap tenang, ada kalanya dia sangat bahagia, namun setelah kebahagiaan yang dia buat pastinya akan terbayar oleh kesedihan"-bu tiffany
Iya gue tau itu, gue tau bahwa sifat renjun selalu berbeda-beda.
"Pada akhirnya hal ini dapat memicu berbagai gejala psikosis atau gangguan kejiwaan lainnya yang dapat berakhir pada kematian"-bu tiffany
Jangan tanya bagaimana keadaan gue sekarang, yang pasti menangis histeris adalah jalan terbaik.
"Menangislah sekuatnya sampai dirasan tenagamu habis, hanya itulah satu-satunya cara membuat dirimu tenang"-bu tiffany
Nggak gue nggak bisa tenang kalau nggak ada renjun disini.
"Kenapa takdir begitu kejam"-thera
"Jaga omonganmu thera, semua manusia harus merasakan yang namanya sakit ditinggalkan seseorang, jadi kamu harus menerima semua itu, kamu tidak boleh menyalahkan takdir thera"-bu tiffany
Iya ague tau gue nggak boleh menyalahkan takdir, tapi rasanya gue nggak sanggup lagi menjalani hidup yang seperti ini.
"Sebentar lagi ujian kelulusan, kamu harus bangkit thera, kamu harus menjadi orang yang sukses, jika kamu benar-benar mencintai renjun, kamu harus buktikan padanya bahwa kamu bisa baik-baik saja tanpanya, kamu harus bangun"-bu tiffany
Gue harus bangun, pokonya gue harus bangun, betul kata bu tiffany, gue nggak boleh selemah ini karena dipermainkan takdir, lo nggak boleh lemah thera, banyak orang-orang yang mencintai lo, jadi jangan sia-siain kehidupan bahagia ini sedangkan masih banyak orang-orang diluar sana yang membutuhkannya, salah satunya renjun.
"Iya aku harus bangkit, aku harus buktiin sama renjun kalau aku bisa"-thera
Gue menghapus air mata gue dan beralih buat natap bu tiffany dengan wajah berbinar.
"Sudah saya bilang kamu itu gadis yang kuat"-bu tiffany
Gue bersyukur banget sama tuhan gue yang udah berikan orang-orang baik disekitar gue, bodoh banget kalau gue nyia-nyiain kehidupan indah ini.
Disini gue cuman berharap, semoga sesosok pria yang sangat gue cintai bisa tenang dialamnya, tanpa semua beban yang sudah dialaminya selama di dunia.
Selamat jalan renjun
I love you 3000
END
KAMU SEDANG MEMBACA
crush ✓
Random[FINISH] Ngeselin sih, cuman doi. ❝ Jangan deket-deket lo bukan tipe gue banget ❞-renjun ©dnnwttd #1 #1 #1 #2 #3 #4 #13 #16