Renjun

2.6K 161 16
                                    



"Teruntuk huang renjun, manusia biasa yang telah membawa banyak perubahan dalam hidupku, kini kuucapkan, selamat merayakan hari dimana engkau dilahirkan sang pencipta melalui malaikat tak bersayap bernama ibu yang telah mengajarkanmu banyak hal tentang lika liku kehidupan yang selalu tak berjalan mulus.

Satu keinginanku saat ini adalah, merayakan hari bahagia ini bersamamu dengan menikmati keindahan langit malam dibawah bintang-bintang yang bersinar terang, saling pandang dan bercerita, membuang semua keluh kesah yang menyeruak di dada.

Namun itu semua tidak dapat diwujudkan, dirimu kini hanya bayang-bayang, seakan datang namun hanya bagai angin lalu, tidak datang tapi ada pula seseorang rindu, masih bingung dengan perasaan manusia satu ini, dimana diriku harus belajar banyak untuk bisa merelakan.

Meski sudah ada manusia yang sangat mencintaiku, kini terlelap sangat manis disebelahku, lelaki ini sanggup menunggu sampai seluruh hati ini kujatuhkan hanya padanya.

Aku mencoba untuk tidak membuatnya kecewa, meski diriku tetap merasa ada sesuatu yang ganjil dan kurang dari hidupku, namun aku beralih kembali pada sosok malaikat kecil yang berbaring diranjang persegi, ranjang mungil yang indah dihiasi beberapa gantung mainan yang kerap dimainkan sang ayah guna menyuruhnya tidur.

Kini aku sadar bahwa tuhan akan memberikanmu kebahagiaan setelah kesusahan menimpamu berkali-kali,

lalu kita akan kembali mengingat pepatah ini,



berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian

bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Terkadang kita harus merasakan sakit sebelum merasakan arti kebahagiaan~

crush ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang