Part 25; My Blood

1.5K 246 31
                                    

“lama tak jumpa...dewi artemis”

“menyingkir dari jalanku!”

“wah wah… kasar sekali nada bicaramu sungguh mirip dengan ibunya”

“berhenti bicara omong kosong! Kupenggal kepalamu!” meski gerakan yeosang sangat cepat rupanya makhluk itu jauh lebih cepat hingga dapat menjatuhkan yeosang dan merebut senjatanya dengan sangat mudah

“tidak perlu terburu-buru sayang, apa kau tak ingin berbincang sejenak dengan kakakmu ini?” kata si wanita iblis sambil tersenyum miring membuat yeosang muak

“aku tak punya kerabat monster sepertimu!” senyum itu pun perlahan menghilang saat yeosang kembali melontarkan serangannya

“monster? Harusnya itu yg kau katakan pada ibumu!”

“a-apa?”

“ya...itu yg harusnya kau katakan pada ibumu dewi artemis, dewi yg mengubah putrinya sendiri menjadi seorang iblis!”

“sialan diamlah!”

“sejak kecil kau diasuh oleh raja, satu-satunya raja yg tak memiliki ratu, lantas...kemana perginya sang ratu?” yeosang yg mendengar hal itu pun seketika membeku ditempat

“...ratu… atau… bisa ku sebut sebagai dewi? Cantik, tangguh dia sangat dipuja dia-”

“berhenti berbohong atau ku penggal kepalamu!”

“...kau tak pernah mengenal ibumu sejak kecil bukan? Hahahaha biar ku beritahu 1 hal… ibumu adalah seorang dewi meninggalkan mu dengan harapan agar kau bisa hidup, dia bahkan mengorbankan rakyat centaurnya demi mempertahankan hidupmu, tapi apa yg kau lakukan?”

“i-itu…”

“bagiaman bisa gelang itu kembali padamu? Padahal…. istana tempat kau tinggal dan wilayah para centaur sangatlah jauh bahkan terpisah oleh dimensi mistis...”

“...ah...aku ingat… seorang satyr kecil berlari meninggalkan godland hingga mencapai istana tapi sayang dia dibunuh oleh rakyatmu, dan akulah yg mengantar gelang itu padamu”

“bicara…”

“awalnya aku hanya ingin menjalankan tugas tapi setelah benda itu sampai ditanganmu akupun sadar… untuk apa aku menyerahkannya padamu jika aku bisa memakainya dan menjadi dewi selanjutnya. Tapi sungguh sial wanita itu sadar akan niatku sehingga dia menutupi seantero kerajaan dengan kekuatannya dan mengutukku menjadi seperti ini”

“cih! Kukira kau pantas mendapatkannya” gumam yeosang sembari menyeringai kearah iblis yg kini menatapnya tajam

“...makhluk busuk sepertimu memang tak pantas”

“wanita itu sungguh sialan! Dia merubah wajah cantikku menjadi seperti ini! Dan sekarang… kita saling berhadapan, aku akan mengambil kembali apa yg seharusnya menjadi milikku!” setelah mengatakan itu iblis tadi pun menyerang yeosang dengan brutal hingga tak memberinya waktu sekedar untuk bangun

“akan ku rebut kembali apa yg kau dirampas”

.

.

.

“AARRRRGGHH…! “

“kalian harus membayar apa yg sudah kalian lakukan…” kata yunho dengan senyum puas saat bagian-bagian tubuh itu tercincang depannya hingga lantai yg dia pijak tergenang oleh darah

“menjeritlah… aku suka mendengar kalian menjerit seperti aku suka mendengar suara ombak, ombak darah…”

“yu...yunho…?” mendengar suara itu yunho pun langsung menoleh dan betapa bahagianya dia melihat mingi masih bertahan

“mingi… syukurlah…” baru saja jemarinya hendak mendekat tiba-tiba mingi bergerak menjauhinya

“kau… bukan yunho…”

“a-apa?”

“kau bukan yunho… aku mengenalnya dimanapun itu, kau bukan dia…” yunho yg mendengar perkataan mingi barusan pun langsung diam dengan tatapan kosong. Terkesan marah, sedih juga kecewa namun hal itu sulit diartikan

“tapi ini aku…”

“aku tak bisa merasakannya… kau bukan dirimu lagi…” yunho yg tampaknya mulai marah pun langsung menjetikan jemarinya hingga sebuah belati darah berada tepat di depan leher mingi siap untuk merobek tenggorokannya

“kau tak tau apapun tentangku…”

“oh ya? Kenapa kau marah? Apa ucapanku benar? Kau bukan yunho yg kukenal…”

“...kau cuma iblis yg menguasainya… k-kumohon kembalikan yunho…”

“...kumohon jangan ambil dia lagi…”

.

.

.

“astaga luka kalian benar-benar parah, bagiaman bisa tubuh kalian jadi sehancur ini…” hongjoong yg mendengar perkataan seonghwa hanya tersenyum lemah berusaha menutupi rasa sakit yg dia rasakan saat pria itu membalut lukanya

“aku tidak apa, sungguh…”

“sialan tulangmu hancur semua dan kau bilang tidak apa?! Hebat sekali”

“i”m captain… luka seperti ini tak akan menghentikanku” kata hongjoong sambil tersenyum yg membuat seonghwa tiba-tiba terdiam

“ya… kau memang hebat, tidak sepertiku, aku cuma pemuda lemah aku benar-benar iri denganmu” kata seonghwa dengan suara lirih yg membuat hongjoong sedikit tersentak dengan perubahan sikap kekasihnya

“apa maksudmu?”

“sejak kita bergabung aku sadar kalau aku tak terlalu berguna, aku tak sekuat kalian yg bisa aku lakukan hanya menghindar, lari dan sembunyi, aku selalu kalah karena aku sama sekali tak becus berkelahi layaknya pria”

“omong kosong! Kalau kau tidak ada kami juga tidak akan sejauh ini, jadi… terima kasih”

“tidak perlu berterima kasih… aku hanya membantu sedikit, setidaknya aku bisa melakukan hal berguna meski bukan dimedan perang”

“seonghwa…”

“bisa bertahan hidup saja sudah cukup beruntung untukku, maaf aku egois, aku memang pria yg payah”

“seonghwa stop it…”

“tidak berani bertarung lagi karena terlalu takut mati i know… aku ini memang pengecut”

“ya… dan itu membuatku muak”

“......”

“tidak masalah kau takut, aku pun juga selalu ketakuan saat berhadapan dengan mereka, tapi apa kau tak menyadarinya?”

“apa?”

“meski kau takut tapi kau tetap menolong kami didalam sini, jika kau memang pengecut aku yakin kau tak akan kembali lagi”

“tapi…”

“berhenti merendah setiap orang memiliki kelebihannya sendiri, tak masalah kau takut bertarung selama kau tetap bersama kami itu lebih dari cukup” setelah mengatakan itu hongjoong pun mengecup kilas bibir seonghwa

“...kami merasa beruntung bisa memilikimu”

.

.

.

“ungh...sial rusukku patah lagi…” gumam yeosang sembari menekan luka yg melintang didadanya

“bagiamana adikku sayang? Apa kau senang bermain denganku?”

“aku akan lebih senang kalau bisa melempar tubumu itu ke api neraka”

“ayo lihat siapa yg akan mati lebih dulu…”

Tbc

Sebagai bonus karena gw kelamaan hiatus  😉

TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang