“aku ingin pergi...please…”
“wooyoung, sekarang aku yg memohon padamu...tolong… tetap disini, aku sudah janji pada mereka akan menjaga kalian berdua dan aku pantang mengikari janji”
“tapi perasaanku benar-benar buruk soal ini…”
“jung wooyoung…please… stay here…”
“tapi…”
“JUNG WOOYOUNG!”
“ok… sebenarnya ini agak mengerikan tapi kurasa sekarang waktu yg tepat untuk menggunakannya lagi”
“lagi? Tunggu dulu… kau ini bicara apa?”
“titik tertinggi”
“titik- APA?! kau sudah menemukannya?! Tapi Kapan?!”
“saat kita melawan Xara, aku sengaja membiarkannya fokus dengan san agar dia tak menyadarinya”
“ok… tell me…”
“pernah dengar soal telepathy?”
.
.
.
“kau monster sialan!” dengan segala amarah yg membara dalam dirinya yunho pun terus melempar serangan brutal kearah iblis itu tak peduli dengan tubuhnya yg terluka parah oleh kekuatannya sendiri
“marahlah sayangku… kau sudah gagal… beberapa saat lagi kau bisa melihat mereka sebagai jasad abadi” mendengar hal itu air mata yunho pun jatuh tak bisa dia tahan lagi
“tolong jangan mereka…”
“ah lihat… mereka sudah mulai melemah” mata biru yunho pun kembali basah saat melihat teman-temannya itu perlahan meredup kehilangan jiwanya sedikit demi sedikit
“t-tolong jangan lakukan itu lagi…”
“satu-satunya kesempatanmu adalah maju, kau tidak bisa menyelamatkan orang lain hanya dengan memohon dasar bodoh! sekarang… maju dan lawan aku” setelah menyadarkan diri yunho pun kembali menyerang tapi lama kelamaan kekuatannya juga ikut memudar saat mata itu kembali bertemu dengan mereka, mereka yg berada diambang hidup dan mati demi dirinya
“bagus sekali adikku sayang… coba lihat mereka… hidup dan matinya mereka ada ditanganmu…kau yg bertanggung jawab atas semua ini yunho… kau membawa mereka kesini dan lihat yg terjadi...kau membawa mereka pada kematian” sebisa mungkin yunho untuk tak mendengarkan tapi semua itu terasa sangat berat
“aku benar kan yunho? Ini semua adalah salahmu… ini semua adalah rencanamu”
“...kau membunuh mereka yunho, mereka semua mati karenamu” bisik sang iblis sembari menciptakan kabut ilusi yg membuat mata biru yunho perlahan berubah menjadi coklat kembali tanda kalau kekuatannya mulai memudar
“i-ini bukan salahku…”
“apa kau yakin? Jika kau tak datang mereka tak akan seperti ini yunho...mereka memang perompak, penipu, pencuri… tapi hidup mereka lebih baik tanpamu”
“a-aku…”
“kau menghancurkan mereka yunho… kau mengirim mereka pada kematian diri mereka sendiri” tepat setelah kata itu terucap air mata yunho pun langsung jatuh saat bayangan indah tadi berubah menjadi momen tragis yg terjadi saat ini
“kau lihat? Ini semua hasil perbuatanmu…”
“b-berhenti…”
“kau adalah pembunuh yunho… kau tak perlu bersembunyi lagi”
.
.
.
“jadi… apa yg sudah kau lakukan?”
“bukan sesuatu yg istimewa, aku diam-diam membaca pikiran Xara dan membisikannya pada san sebagai pola serangan”
“aku tak pernah berfikir sampai sana”
“saat aku pura-pura pingsan bebarapa roh bekas pengikut xara membisikan sesuatu padaku, mereka mengatakan semua tentang titik kelemahannya”
“jadi… ini kekuatan putra Dionysus? Well kuakui itu sangat mengesankan”
“ah satu lagi…”
“... saat kita bertarung… aku melepas jiwaku untuk menyerang xara dari dalam”
“bagiamana kau melakukan semua itu?”
“ada suara aneh yg berasal dari kalungku, dia berbisik seolah-olah tengah membimbingku”
“and…”
“aku mengikutinya dan ternyata semua itu berhasil dengan sempurna, rupanya ‘dia’ sengaja membimbingku lewat benda ini”
“jadi apa rencanamu sekarang?”
“aku punya kekuatan berkomunikasi dengan roh kukira itu akan membantu, so... sekarang diamlah dan biarkan perompak kecil ini bekerja” setelah mengatakan itu wooyoung pun duduk bersila sembari mencoba untuk memfokuskan diri, memejamkan matanya sejenak membiarkan netra itu berubah menjadi ungu sepenuhnya
“wooyoung…”
“dapat…”
“apa yg kau lihat?”
“m-mereka… mereka tertangkap, hanya tersisa yunho, tapi aku tak yakin itu dia”
“apa maksudnya?”
“yunho lepas kendali, dia melampaui batas dirinya sendiri kalau dia tidak bisa mengatasinya...”
“...dia akan mati”
.
.
.
“lepaskan mereka atau kau yg akan mati…”
“coba saja kalau kau sanggup, kekuatanmu memang dasyat tapi jika kau tidak mampu mengimbanginya kau lah yg akan mati” seakan tak peduli dengan perkataan makhluk itu yunho pun tersenyum remeh penuh emosi kemudian menaikan air hingga ruangan itu diselimuti pusaran air yg luar biasa dasyat
“aku tak peduli, asalkan kau mati… kurasa itu setimpal”
“kau tidak akan kuat yunho…kau pasti mati bersama teman-temanmu yg menyedihkan ini”
“kau harusnya tak perlu khawatir bukan?”
“apa…”
“kau harusnya tak perlu khawatir dikalahkan... karena ya… aku tau aku masih belum mampu mengendakikan titik puncakku, tapi kurasa teknik tiruan cukup menarik”
“kau- arrgh!” belum sempat iblis itu berbicara yunho sudah lebih dulu menarik paksa kendali atas dirinya
“terimakasih atas seranganmu… ini sangat membantu” setelah mengatakan itu yunho pun tersenyum miring lalu menghantamnya secara brutal tanpa belas kasihan sedikitpun
“kau sudah berani membuatku marah…, kalau nyawa mereka tak bisa selamat kupastikan kau akan membayar semuanya”
“coba saja ikan kecil” setelah berhasil membebaskan diri dari kendali yunho iblis itu pun membuat kabut yg sangat tebal dan dingin hingga yunho kesulitan melawannya
“sialan…”
“hahahaha ayolah sobat kecil… dimana yunhoku yg pemberani hmm? Ah… apa kabut ini menghalangi?” yunho yg nafasnya semakin sesak pun langsung berlutut saat kakinya disentak oleh ekor bersisik milik sang iblis
“s-sakit…”
“tepat sekali… ini adalah kabut racun yunho… kau tak bisa bernapas disini atau kau… akan mati”
Tbc
I don't care soal jadwal 😶
Please vote and comment kalo selesai baca ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure
FanficAre you ready to join us? ⚠⚠⚠ WARNING...!!!!⚠⚠⚠ Boys love, yg homophobic silahkan ciao