Ruki merebahkan tubuhnya diatas kasur. Badannya terasa pegal, belum lagi pikiran lagi kacau. Emang enak jadi anak kecil sih dari pada jadi dewasa, masalah yang dihadapin makin banyak dan makin rumit pula.
Ren milih gak pulang dari rumah sakit karena mau mantau keadaan Shosei. Sukai udah bujuk Ren buat pulang bareng tapi gak berhasil, dia cuma ngasih kunci mobil Ruki supaya mereka bisa pulang. Sukai sebenernya mau nemenin Ren disana cuma gak dibolehin. Akhirnya setelah debat kecil Sukai setuju bakal pulang tapi besok bakal balik lagi sambil bawa baju ganti Ren. Ren iyain ajalah yang penting Sukai mau pulang.
Pas sampai dirumah pun Ruki milih diem saat ditanya yang lain.
"Tanya sama Shion ato Syoya aja yah" ucap Ruki saat itu sambil berjalan kearah kamarnya.
"Lu mandi gih sana!" Sho ngelempar handuk tepat ke wajah Ruki. "Biar pikiran jadi seger lagi. Kasian gw lihat muka lu jadi gak ketekuk gitu"
"Entarlah males" bukannya bangun, Ruki tetep tidur dengan posisi handuk nutup muka. Lumayan nutupin cahaya dari lampu kamar.
"Dahlah gak usah di ambil hati. Namanya juga orang emosi pasti gak banyak mikir" Sho memang saat itu gak berada di rumah sakit, ia hanya mendengar cerita dari Shion. Bohong kalau Sho gak kaget pas dengar Ren hampir mukul Ruki.
"Iya gw tau. Tapi lu sendiri kenap gak ngangkat telpon Ren sih bang?" Ruki balik nanya, masih di posisi yang sama, tidur dengan handuk menutup muka.
"HP gw lowbat dan lupa bawa charger" Sho duduk di ujung kasur. "Gak tau hari ini kok bisa kelupaan, lagi kena apes emang. Trus kata Syoya lu gak angkat telpon Ren juga kan, kenapa?"
"Ada sedikit urusan sama mama" Sho cuma ngangguk, gak mau terlalu ikut campur soal keluaraga Ruki. Lagian gak sopan juga nanya soal keluarga. "Eh tapi bukannya kalian sedikit kejam yah tadi?" Sho teringat sesuatu.
"Kejam?"
"Kenapa lu gak ajak Mame ke rumah sakit?"
"Mame?" Ruki menyingkirkan handuk diwajahnya, menatap Sho yang tengah duduk di pinggir kasur. "Mame waktu itu belum pulang sekolah" lanjut Ruki. Sho menaikan satu alis, heran.
"Belum pulang? Dia cerita bahkan gak sempet sekolah karena seragamnya kotor kena bercak darah Shosei" Saat Sho pulang dia cuma nemuin Mame sendiri dirumah, duduk di ruang keluarga sambil belajar.
"Lah? Waktu itu Syoya bilang Mame belum pulang sekolah" Ruki langsung merubah posisi jadi duduk.
"Dia bilang tiba-tiba Syoya dan Shion udah gak dirumah. Dia bingung, tapi berfikir mungkin lagi pergi ke minimarket. Gw tebak waktu itu kalian udah pergi kerumah sakit"
"Jadi maksudnya Syoya bohong?"
"Mungkin?" Satu hal yang mengejutkan mereka bahwa Syoya berbohong. Sejauh ini Syoya dikenal sebagai sosok anak yang baik dan polos. Dia bahkan yang paling sering ngebantu pekerjaan anak-anak di rumah ini. Jadi berfikir Syoya bohong adalah hal yang aneh sekaligus mustahil.
*
Shion terperangkap diantara Sukai dan Keigo diruang keluarga. Mereka berdua kompak gak nyuruh itu anak beranjak dari duduknya. Ya iyalah, Shion diapit mereka.
"Apasih kak? Gw mau mandi nih! Gerah!"
"Entar dulu. Kita mau nanya sesuatu ke lu" Junki nahan tangan Shion.
"Katanya ada yang berantem? Seru gak?" Junki bukannya nanya kondisi Shosei malah nanya beginian, santuy sekali anda biang keributan.
"Trus siapa yang menang?" giliran Keigo yang nanya. Ternyata gak cuma demen hal berbau horor aja ini anak.
![](https://img.wattpad.com/cover/211300754-288-k799275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Anak Terakhir
FanfictionAwalnya semua berjalan seperti biasa, tak ada kejadian aneh ataupun horor di rumah mereka hingga pada suatu hari seorang remaja bergabung. Rumah yang awalnya dipenuhi tawa berubah menjadi teriakan ketakutan. Satu persatu teka teki mulai terkuak. Sia...