Chapter 13 : Youkai Taijiya

299 39 14
                                    

"Apasih maa! Masa iya tega ngeluarin Ruki dari rumah cuma kerena kuteknya melenceng dari kuku. Gak elit banget alasanya" lah emang alasan elit itu gimana Ruki?

"Tuh kan nyebar!" Mama Ruki panik sambil lihat sekeliling rumahnya. Ruki dan Shion juga ikutan ngelihat sekeliling tapi gak nemuin apapun yang aneh.

"Apaan sih Njiir!" walau ekspresi Shion diem tapi didalam pikiranya dia bingung. Bingung Mamanya Ruki ngomongin apaan. Tak sengaja Mama Ruki menyadari keberadaan Shion, lelaki itu sedikit menundukan kepala tanda hormat. Wanita itu terlihat tersenyum sekilas namun kemudian kembali menatap Ruki.

"Ayo ikut mama!" Ruki langsung diseret mamanya, bahkan saking kagetnya Ruki hampir jatuh. Jangan salah, walau cewe kekuatan mama Ruki kek laki.

Shion cuma bisa bengong, baru juga pertama kali kerumah Ruki tapi udah disambut hal beginian. Tapi yah bodo amat, dia tetap ngikutin Ruki dan mamanya karena bingung mau ngapain sendiri di ruang tamu segede lapangan sepak bola. Cuma dia lupa sama Syoya yang udah mewek didalam mobil, nungguin kursi roda sampe.

Sepanjang perjalanan Shion cuma bisa denger pertengkaran gak jelas dari ibu dan anak itu. Pokoknya random banget deh yang mereka bahas, mulai dari ngomongin hal buruk nyebar dirumah mereka trus tiba-tiba ngebahas salon ampe persoalan tanaman jeruk yang belum berbuah. Tapi setidaknya mata Shion disuguhkan pemandangan dari interior rumah yang bisa dia simpulkan mahal semua.

"Btw ini rumah gede juga yah, perasaan dari tadi jalan kok belum sampe?" Batin Shion merhatiin sekeliling.

Gak lama akhirnya mereka masuk ke sebuah ruangan. Dan seketika nuansa rumah mewah nan elegan hilang, tergantikan dengan nuansa rumah kayu, bahkan lantainya pun ikut berubah menjadi lantai kayu. Aksesoris yang terpajang juga antik, ada bebrapa lemari besar berjejer seperti loker. Jujur Ia tak tau apa isinya, tapi apa juga gunanya buat dia? Semakin masuk Shion makin merasakan energi aneh, mistis lebih tepatnya. Ini kalo Keigo pasti seneng bangat datang ke sini.

"Eh btw keadaan keigo gimana yah?" Shion akhirnya keinget Keigo, random banget sih. Sampai akhirnya mereka nemuin satu pintu lagi. Dan saat dibuka Shion cuma bengong lihat pemandangan didepannya.

"Seberapa kaya keluarag kak Ruki sampai ada kuil kecil didalam rumahnya?" Ternyata mereka sekarang lagi berada di sebuah kuil kecil, tapi gak kecil-kecil amat, ukuran sedang lah.

"Maaa lepasin sakitt!!" Rengek Ruki yang udah ngerasa tangannya mau copot karena ditarik terus dari tadi. "Lagian ngapain ke sini?"

"Mangkanya kalo ada kekuatan jangan dibuang. Kamu aja sampe gak tau lagi dikelilingi Jaki yang kuat! Harus dibersihin dulu kalo mau masuk rumah" ucap mama Ruki ngelepasin gengamnya, Ruki langsung ngelus pergelangan tangannya yang kelihatan bekas merah disana.

"Jaki?" tanya Ruki heran. Namun seperti gak diberi waktu buat bernafas mama Ruki main pukul aja kepala anaknya pakai kayu berwarna coklat seukuran jari. "Sakit maaaa!" keluh Ruki membuat Shion kembali sadar dan menatap mereka.

"Aura jahat pergilah dari rumah ini" ucap Mama Ruki sebelum kemudian mukul kepala Ruki lagi. Shion cuma cengo ditempat. "Terima kasih" ia menepuk kedua telapak tanganya beberapa kali setelahnya.

"........ Apasih?" batin Shion makin aneh. Merasa terjebak dalam perangkap, lagian siapa suruh ngikutin? Salah lu sendiri kali.

"Tapi serius maa aku dikelilingi Jaki?" Ruki masih mengelus kepalanya yang sakit.

"Iyalah. Waktu kamu nemuin mama sebelumnya juga udah ngerasain aura gak enak dari kamu, tapi gak segede ini. Ini mah udah berkali lipat. Mangkanya mama kasih gelang itu buat ngelindungin kalian. Kamu kasih kan gelangnya ke yang lain?" tanya mama Ruki, sedikit curiga dengan jawaban yang akan ia berikan.

Misteri Anak TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang