Dream 7 ~ Still... Care?
****
Han Eun-Ra POV
Seung-Seung calling....
Aku segera menggeser simbol hijau di layar ponsel begitu melihat nama kontak panggilan masuk.
“Yo~”
“EUN-RAAA!”
Ya ampun. Langung saja aku menginjak rem kuat-kuat hingga mobilku berhenti mendadak. Untung saja aku sempat menepikan mobil terlebih dahulu kalau tidak aku yakin bagian belakang mobil Nae –Young sudah ringsek ditabrak mobil lain.
Aku mengambil ponsel yang tadi terjepit di antara telingaku, menatapnya kesal seakan menatap orang yang berteriak kencang di seberang telepon tadi, kemudian kembali menempelkannya di telinga dengan berhati-hati. Berjaga dan memastikan tidak ada pisau yang akan keluar dari dalam sana dan menusuk kupingku.
“Seung-Seung!” balasku dengan teriakkan, “Kau tahu apa 3 kesalahanmu selama 3 detik pertama di telepon? Satu, Kau hampir saja membuat telingaku tuli! Dua, aku hampir saja terkena serangan jantung mendadak! Dan tiga, aku hampir mati di dalam mobil Seung-Seung. KAU TAHU ITU HAH?”
“Apa? Kau sedang menyetir? Lalu kenapa kau mengangkat telepon dariku? Sudah kubilang beberapa kali jangan pernah mengangkat telepon saat menyetir. Kau bisa ditangkap polisi, tahu!”
Aku mengernyit. Rasa-rasa aku yang ingin marah, tapi kenapa jadi lelaki itu yang naik pitam. Oke, aku juga salah karena mengangkat telepon saat sedang menyetir, tetapi seharusnya dia juga tidak boleh berteriak seperti itu di dalam telepon kan? Sudah tahu dimana-mana orang menelpon itu pasti ponselnya diletakkan di depan telinga. Bukannya mengucapkan salam tapi malah berteriak. Kadang-kadang temanku yang satu ini suka beperilaku tidak normal, tapi mungkin dia melakukan hal tadi karena ada hal penting yang ingin dikatakannya. Aku mencoba berpikir positif.
“Ada perlu apa kau meneleponku?” tanyaku setelah menarik nafas panjang untuk mengurangi kekesalanku.
“Apakah kau ada acara malam ini, Eun-Ra?”
Aku berpikir dan mengingat-ingat apakah nanti malam aku ada jadwal atau acara.
“Sepertinya tidak,” seingatku, “Memangnya kenapa?”
“Baguslah kalau begitu. Aku membutuhkanmu malam ini. Aku butuh bantuanmu, Eun Ra.”
****
Tepat jam 8 malam bel apartemen berbunyi. Aku yang sudah siap segera mengambil tasku dan membuka pintu. Menyambut seorang lelaki yang berdiri di depan pintu dengan wajah malas. Seung-Seung melihatiku dari ujung kepala sampai ujung kaki sampai berulang-ulang kali.
“Apa-apaan?” tanyanya pelan.
“Apanya?” tanyaku balik yang tidak mengerti.
“Pakaianmu!” Seung-Seung melebarkan matanya. Menatapku dengan horor.
“Kenapa?”
Dia menarikku masuk kembali ke kamar apartemen. Mendorong pundakku hingga berhenti di depan cermin besar yang ukurannya hampir sebesar tubuhku. Aku melihat diriku sendiri –Blus biru yang dipadukan celana pensil putih, syal putih yang dipadukan dengan coat yang juga berwarna putih- Sepertinya tidak ada yang salah dengan penampilanku.
“Kau ingin pergi ke gunung jiri dengan pakaian serapat ini hah? Kita ingin pergi ke klub malam, Eun-Ra. Klub malam. Pakailah pakaian yang sedikit sexy.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho Kyu-Hyun Fanfiction] Chasing a Dream
JugendliteraturSekarang, kau sangat berbeda. Sekarang, kau jauh lebih tampan. Sekarang, kau tampak lebih dewasa. Sekarang, aku bisa melihat kau bangga pada dirimu sendiri. Tapi kini kau lebih diam di depanku. Kau lebih dingin kepadaku. Setelah berlalu sepuluh tahu...