****
Aku terduduk lemas. Nae Young memandangku khawatir.
"Apa... Mau kubawakan sesuatu? Apa kau perlu obat?" tanya Nae Young ragu.
Aku menggeleng. Rasanya demamku sudah hilang entah kemana saat ini. Aku tidak lagi merasakan pusing dan hidung gatal, yang kulakukan sekarang hanya berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya. Khawatir tentang apa yang sedang dihadapi Kyu Hyun saat ini. Sedangkan aku hanya duduk diam disini.
"Bagaimana keadaannya?" tanyanya penasaran.
Aku mengedikkan bahu. "Entahlah. Aku tidak tahu. Kita lihat saja perkembangannya nanti."
Tanpa berkata apa-apa lagi dan tanpa menoleh pada Nae Young sedikitpun, aku bangkit, masuk ke kamarku, mengunci pintu dan duduk di tepi tempat tidur.
Benar kata Kyu Hyun. Media memang kejam. Bahkan belum sampai semalam, kabar berita sudah menyebar. Mungkin sudah sampai seluruh dunia, melihat gelombang hallyu yang sedang memuncak akhir-akhir ini.
Siapa... Siapa seseorang di balik semua ini? Yang kutahu dia mengikuti aku dan Kyu Hyun bahkan sampai di Swiss. Mungkinkah ada paparazzi atau haters yang senekad itu? Ya, mungkin memang salah satu dari mereka.
Tetapi, ada orang lain yang menjadi sumber dari semuanya. Orang itu tahu tentang diriku. Tentang Ayahku. Rahasia yang kusimpan dalam-dalam. Rahasia yang hanya diketahui beberapa orang saja. Semua sudah kusembunyikan rapat-rapat seakan hal itu adalah bagian kehidupanku yang sudah mati. Selain diriku hanya Kyu Hyun, Nae Young dan... Seung-Seung yang mengetahui hal itu.
Benar, yang dibalik semua ini pasti adalah orang terdekatku.
Aku menatap pintu di depan yang sejajar denganku. Memperhatikan, seakan bisa menembus untuk melihat apa yang ada di balik pintu itu. Bertanya-tanya... Mungkinkah dia? Hanya dia yang tahu hubunganku dengan Kyu Hyun. Dia juga tahu tentang kehidupanku terdahulu. Ya, dia sangat mengetahui semuanya.
Ah, tidak mungkin. Apa untung baginya melakukan semua hal ini? Mungkin saja dia memang mengambil sebuah keuntungan saat pers tahu tentang diriku, tahu tentang pekerjaanku dan media mungkin juga akan menyorot tempatku bekerja. Ya, mungkin dia mengambil untung dari hal itu. Butiknya akan masuk media dan menjadi terkenal.
Tetapi... Dia terus berada disini. Mengurus pekerjaannya yang tidak bisa dia limpahkan kepada orang lain. Belum ada orang yang dipercayainya untuk mengatasi semua pekerjaan di butik. Aku yakin itu. Atau, bisa saja dia menyuruh orang lain kan?
Hah... Tidak, tidak, tidak. Aku menggelengkan kepala. Mengusir hal buruk tentangnya di pikiranku. Kenapa aku bisa memikirkan hal sejahat itu. Dia sahabatku. Dia tidak akan melakukan hal itu. Tidak akan. Aku yakin.
Aku mengambil handphoneku dan membuka situs berita terkini. Membaca headline yang berhubungan denganku.
Agensi Harus Memberikan Konfirmasi Secepatnya
Mungkinkah Gosip Yang Beredar Hanya Untuk Kepentingan Album Solo Kedua Kyu Hyun Yang segera Rilis?
Kau tahu? Terkadang media pintar menghubungkan sesuatu secara berlebihan. Aku kesal sekali. Sekarang mereka mengatakan jika gosip yang beredar hanya untuk menarik perhatian album solo kedua Kyu Hyun?
Aku terus menggulir layar dan berhenti pada tulisan besar berwarna biru yang menarik perhatianku, membuat darahku berdesir.
Gadis Kyu Hyun, anak dari seorang pembunuh?
Foto rumahku ada di dalam artikel itu. Aku memejamkan mataku yang memanas dan tiba-tiba memikirkan, apakah orang tua Kyu Hyun sudah mendengar yang terjadi? Apa yang akan mereka katakan? Apa yang mereka pikirkan?
![](https://img.wattpad.com/cover/18860333-288-k519024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho Kyu-Hyun Fanfiction] Chasing a Dream
Ficção AdolescenteSekarang, kau sangat berbeda. Sekarang, kau jauh lebih tampan. Sekarang, kau tampak lebih dewasa. Sekarang, aku bisa melihat kau bangga pada dirimu sendiri. Tapi kini kau lebih diam di depanku. Kau lebih dingin kepadaku. Setelah berlalu sepuluh tahu...