......
"Zon, ngapain kamu disini?"Tanya Saifah mendekat kearah Zon. Terlihat Zon tengah basah kuyup dibawah payung hitam dia berlindung.
"Menunggu Elma." Jawab Zon spontan dan bibirnya terus mengatup karna kedinginan.
"Tunggu didalam, nanti masuk angin!"Ajak Saifah agar Zon masuk kedalam cafe. Diluar sangat dingin dan Saifah tak buta untuk tidak melihat bibir Zon mulai membiru.
"Elma sebentar lagi datang, kamu masuk duluan.' Usir Zon agar Saifah masuk kedalam cafe. Karna Zon masih ingin menunggu Elma.
"Aih....." Decih Saifah kemudian masuk kedalam cafe dan mengabaikan Zon.
......
Satu jam kemudian. Saifah merasa terganggu karna Zon terus menunggu Elma didepan cafe.
"Zon, masuk atau pulang!!"Saifah menarik tangan Zon. Dan disana sudah terasa tangan itu sangat dingin.
"Elma belum datang Fah...."Tolak Zon. Terlihat dari raut wajah Zon yang melas dan tatapan itu penuh harap membuat Saifah makin geram.
"Sudah, lupakan Elma. Dia tak akan datang."Teriak Saifah dan kini menarik tangan Zon. Zon yang terus berontak mau tak mau membuat Saifah makin erat memegang tangan Zon agar mengikutinya untuk sampai diparkiran dan melempar anak ajaib si Zon. Yang diketahui memiliki cinta sepihak itu. Secara harfiah jadi selingkuhan yang dungu.
"Kenapa......?"Zon masih teriak dan ingin keluar dari mobil dan menunggu Elma.
"Ganti bajumu, aku akan mengantarmu pulang." Saifah yang tadi buru buru mencari jaketnya di jok belakang mobil kini memberikan jaketnya agar Zon berganti. Zon terlihat sangat menyedihkan dan itu sungguh membuat prustasi bagi siapapun yang melihatnya. Jelas cinta sepihak itu bakal menyakitkan. Tetapi terus memperjuangkan itu adalah siap bunuh diri ditempat.
"Elma tak akan datang."Interupsi Saifah karena dia tahu keberadaan Elma. Awalnya dia tak peduli tapi lama lama melihat anak kucing dibegoin tikus kan kasihan.
"Dia memberiku pesan agar menunggunya."Zon yang naif itu masih berjuang.
"Baiklah tunggu dia, tapi aku akan mengantarmu pulang dulu."Saifah kini memasangkan sabuk pengaman Zon dan meminta Zon agar menurut saja. Dan kini Saifah mulai mengemudikan mobilnya.
Hujan masih turun dengan lebat, apa jadinya kalau anak kucing bego itu masih menunggu tikusnya datang. Bisa mati membeku dia.
"Saifah bisakah kamu berhenti!"Pinta Zon agar Saifah menghentikan mobilnya. Didepan Zon melihat Elma dengan seorang pria yang jelas dia kenal.
"Kita pulang."Melihat keadaan itu Saifah yang tahu hati Zon pasti terluka kini ingin sekali membawa Zon pulang saja.
"Berhenti atau aku lompat!!"Ancam Zon dan dia sudah mulai membuka pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasyketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.