16

795 88 3
                                    

Karena pertemuan menegangkan dipagi buta dan Zon harus mengalami insiden asam lambungnya kumat alhasil semuanya akhirnya beristirahat dihotel untuk hari ini sebelum kembali kerumah masing masing.

"Bagaimana, sudah mendingan?"Tanya Zee yang kini memeriksa adiknya dan mengecek kalau Zon sudah meminum obatnya lagi atau belum.

"Sudah, bisakah kita segera pulang. Aku rindu mamah."Ucap Zon masih dibalik selimut.

"Mamah baik, sudah diperbolehkan pulang dan bila kamu pulang dengan keadaan sakit seperti ini mamah akan semakin khawatir jadi istirahat dulu."Zee kini mengusap ujung kepala Zon.

"Ayolah kak Zee, Zon bukan anak kecil lagi."Gerutu Zon kala sang kakak memperlakukannya seperti anak kecil.

"Aish, lihat dirimu. Oh, ya boleh kakak pinjam ponselmu?"Tanya Zee karena itu yang paling diinginkan Saint kemarin.

"Sudah dibawa kak Saint. Ada apa sich kak sebenarnya. Sampai kalian datang. Padahal aku kan lagi mau study tour ma teman kelas. Dan... Kenapa Elma bisa datang bersamamu, bukannya dia ada dirombongan pertama?"Tanya Zon polos dan yang ditanya lagi masang mode on sabar tingkat dewa.

"Baiklah kamu istirahat dulu nanti kita bicara lagi."Zee memijat pelipisnya mumet. Disisi lain dia ingin sekali percaya kepada Elma. Tapi kemarin Saint terus mencuci otaknya untuk membenci Elma dan sekarang adiknya yang polos polos bego itu seakan memberikan jawaban.

"Lantas bagaimana dengan Saifah?"Tanya Zon kini menghadap yang sang kakak.

"Hahahahahaha."Tiba tiba Zee tertawa seakan gila. Otakknya udah penuh kekacauan dan kini dia ingat kalau adiknya baru membuat kekacauan.

Siapa yang galau dari dari kemarin dan sekarang saat ada kesempatan datang ditambah paket kusus ketemu mertua seakan dibuang aja gitu dengan cuma cuma dirawa rawa.

"Ah sudahlah, EGP...."Tiba tiba Zon menarik selimutnya dan kini dia siap tidur ganteng mengabaikan Zee.

Sabar Zee...

Padahal kini Zee udah siap noyor langsung itu kepala Zon tapi dia ingat itu percuma.

.......

Zee kini berjalan menghampiri Saint yang duduk di sofa sembari nonton tv. Kakinya ia selonjorkan di atas meja sembari santai ria menikmati popcorn yang baru dikasih gratis papah Saifah. Rekomendasi hotel, makan bahkan fasilitas vvip dikasih oleh papah Saifah. Jadi mereka gak ngeluarin biaya apapun untuk liburan ala kadarnya tanpa persiapan itu.

"Senangnya....."Guman Saint sembari masih menikmati popcorn itu dan senyum senyum ria. Bagaimana tidak, dengan gajinya tiap bulan buat ditabung sayang aja buat menginap dihotel semahal ini.

"Karna sudah mendapatkan ponsel Zon dan akan menyerahkan bukti sehingga kamu sebahagia ini?"Tanya Zee tiba tiba dan duduk disamping Saint dan diapun juga mengambil paksa popcorn itu.

"Ah....."Saint langsung bernafas lelah. Ada tupai bodoh selain anak polos mengisi kehidupannya.

"Mana ponsel Zon, kemarikan!!"Todong Ze langsung setelah naruh popcorn itu diatas meja.

"Tanya ke pacarmu. Dia mengambil paksa. Hmmmm, ya ampun..... Ternyata ada dokter bego disampingku."Saint berdecak malas dan dia kini mengambil popcorn itu kembali. Memakannya seakan ini adalah drama yang tiada habisnya.

"Dimana dia sekarang?!"Tanya Zee murka.

"Kulihat dia masuk kedalam kamarnya, sepertinya dia siap menari diatasmu untuk membungkam mulutmu."Saint berdiri dan kini menghimpit Zee yang masih duduk. Wajah Saint mendekat kearah wajah Zee dan disana terlihat Saint tengah menggoda Zee. Meraba kontur wajah Zee dengan jemarinya. Dan kini Zee yang mulai panas dingin memilih memalingkan muka.

"Ingat pake pengaman!!"Tegas Saint meraba dada itu lalu turun kebawah. Karna suasana pun mendukung Zee menikmatinya beberapa saat sebelum kemudian dia sadar dan meniggalkan Saint dan menuju keluar.

"Sial!! Ingat batasanmu."Umpat Zee kemudian berlari untuk menghampiri Elma.

.......

Zee tergesa menuju kamar Elma. Dan disana seperti yang diberitahukan Saint benar adanya Elma sudah siap menari untuknya. Aroma harum semerbak didalam kamar seolah hari ini adalah acara bulan madu sepasang suami isteri. Elma dengan lingeri warna biru itu sedang duduk santai diatas ranjangnya dan tersenyum kearah Zee menggoda.

Fatamorgana.

"Elma......"Melihat pacarnya tengah kacau disudut ruangan sembari menangis Zee merasa iba dan berlari menghampiri Elma dan menggapai tubuh rapuh itu untuk dipeluknya.

Elma sudah siap dengan dramanya. Pecahan vas bunga berserakan, derai airmata palsu membasahi pipinya. Dan saat tahu Zee datang sang ratu drama itu siap memainkan perannya melukai dirinya.

"Kenapa........?"Tanya Zee prustasi dan berusaha menahan pendarahan itu berhenti.

"Kamu pasti datang untuk memarahiku kan....."Elma prustasi didalam isak tangisannya. Dia meronta seolah mohon pengampunan.

"Kenapa aku harus memarahimu. Jangan berbuat konyol. Kita kerumahsakit."Zee langsung merobek baju yang dia kenakan untuk menahan pendarahan dari pergelangan tangan Elma. Tapi Elma tak hanya sampai disitu. Derita gadis teraniaya belum sampai klimaksnya.

"Maafin aku Zee..... Pasti Saint sudah bilang yang tidak tidak dan kamu pasti percaya dengan apa yang dikatakan Zon kan....hiks hiks....." Elma tengah mencari aman dan membuat orang didepannya percaya dengan apa yang dia bilang.

"Apa....percaya apa?"Zee tak mengerti. Dia aja lupa dengan ponsel itu yang memang jadi sumber kekacauan.

"Kamu pasti datang untuk memarahiku kan.....?" Elma masih dengan apa yang akan dilakukannya. Menutupi semua kelakuan buruknya.

"Ayolah sayang, aku tidak akan memarahimu....bicaralah jangan seperti ini."Zee kini menggendong Elma untuk segera dibawa kerumahsakit dan disana senyum kemenangan terpancar.

"Ponsel zon hancur, Saint sengaja menjatuhkannya dan pasti kamu akan menyalahkanku...."Elma menunjukan ponsel Zon yang hancur berantakan. Diliat dari kabar rusaknya itu benar benar hancur. Dan jelas tidak bisa diperbaiki. Mau ke tukang hp buat mulihin isinya juga gk mungkin. Karna terlihat juga ada air diatasnya. Bukan air biasa bahkan soda, saus kacang, byclean, air panas. Niat banget pokoknya.

"Kamu pasti menyalahkanku karena ini dikamarku....hiks hiks."Elma menangis histeris dalam pelukan Zee.

"Tidak apa apa, aku tidak akan memarahimu. Nanti untuk ponsel Zon aku akan menggantinya. Jadi berhentilah menangis, wajah cantikmu tak cocok untuk ini."Zee meminta Elma untuk berhenti menangis karena mereka hendak melewati lobi hotel.

.......

Dan kini Saint yang sempat melihat hanya bisa tersenyum sarkas. Karena melihat Elma yang menatapnya dengan senyuman kemenangan.

Tbc
Abaikan typo.

Maaf ya genks lama beutttt, biasa sok sibuk sok bikin ff baru jatuhnya aku tarik lagi feelnya udah gk bisa. Nyungsep di rawa-rawa.

saifahZon story (bxb)TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang