Paginya.
Masih dalam masa kegalauan yang berkepanjangan. Setelah bangun pagi pagi Zon kini nongkrong didepan komputernya. Semalam gak sempet, keburu ngantuk.
Klik.
Zon mulai kepo tentang apa yang diucapkannya sendiri dan tentang cinta yang akhirnya didukung oleh kedua orangtuanya.Zon makin gila, jemarinya terus menari diatas keyboard yang ada didepannya dan sampailah pada titik.
"Omg.........."Zon syok dan buru buru menutup matanya. Tapi tetap saja rasa penasaran itu membuatnya harus menelan ludahnya sendiri.
"Mamah.....kak Zon nonton porno pagi pagi." Pekik Zol tiba tiba membuat Zon buru buru menutup mulut adiknya itu. Dia kaget darimana asal adiknya main masuk tanpa permisi itu.
"Yak, apa yang kamu lakukan. Dasar lemes." Zon kesal dengan adiknya yang punya mulut ember itu dan kini sang adik malah meledeknya dengan menjulur julurkan lidahnya hendak ngadu kemamah.
"Ye...ye....ye, kak Zon ketahuan pagi pagi ngecoli dikamar....o....o...."Zol masih asik ngeledek kakaknya itu dan yang diledekkpun sudah ngambil gelas berisi air disampingnya untuk diguyur pada adiknya.
"Stop!!!!"Sang adik menginterupsi. Zon langsung berhenti dari niat jahatnya.
"Udahlah kak gak usah malu, mamah juga gak marah. Yey.....kakak ketahuan......!"Dan kini Zol buru buru keluar dari kamar Zon karena takut itu gelas bakal mendarat dikepalanya.
Tapi, urusan Zol belum kelar. Tadinya dia masuk kekamar Zon karena disuruh sang mamah. Dan kini zol kembali lagi. Dan kini Zol berniat mengerjai sang kakak yang baperan itu.
"Apa!!!!"Zon siap ngelempar itu gelasnya tahu adiknya kembali.
"Ada kak Saifah didepan. Cepat turun gih."Zol kini berkedip meledek kembali dan buru buru menutup pintu kamar Zon.
"Saifah.....kenapa juga pagi pagi kesini. Arghhhhhh."Zon prustasi dan kini mengambil tasnya dan bergegas turun.
Sumpah Zon ingin sekali minggat dari negeri sejagat ini dan bikin rumah di bulan. Setelah mendengar kalau Saifah ada didepan.
Menjemputnya?
Urusannya apa coba?
.......
"Zon nyari apa?"Mamah bingung karena Zon tiba tiba menyelidik disetiap inci rumah bahkan dikolong meja.
"Kata Zol, Saifah......"Zon langsung diam, nyatanya dia ditipu adiknya yang rese itu. Cuman Zon koneknya agak lama. Kalaupun Saifah ada, dilihat dari lantai dua pun pasti kelihatan, Zon sok sibuk. Sampe wajib nyari nyari sampai ditempat tersembunyi kayak gitu, jadi ketahuan kan.
"Tuch kan mah, kak Zon itu ada rasa sama kak Saifah cuman gengsi aja."Zol senyum senyum ngerasa menang dan disini Zon merasa teraniaya.
"Zon gak usah pasang wajah melas itu."Papah jadi ikut ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasyketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.