Sidang paripurna.
Papah buru buru balik setelah mendapat telpon dari Zol bahwasanya ada insiden dimana Zon nemecahkan rekor tingkat kehidupannya yang hambar.
"Benar Zon merebut pacar Zee?"Tanya sang papah diruang tv dan yang disidang kini duduk diantara mamah yang ada ditengah.
"Bukan merebut pah, Zon gak tahu itu pacar kak Zee jadi aku gak salah kan?"Zon mencoba membela diri.
"Sejak kapan?"Sang papah ingin tahu lebih.
"Dua bulan lalu dan berakhir dua hari yang lalu."Ucap Zon tegas dan itu membuat mamah kaget. Lumayan lah setidaknya perdebatan kali ini Zon mulai konek agak cepat.
"Jadi......?"Papah sedikit mengingat tentang kejadian dimana Zon mengikrarkan suka dengan pria. Dan kini papah berfikir, akankah anaknya itu tertekan akan orentasi seksualnya. Sehingga menimbulkan tingkat halusinasi yang berlebih.
"Iya, waktu itu pah....dan semuanya jadi kacau. Elma pacarnya kakak dan sekarang Saifah ada pacar."Gerutu Zon kesal dan kini dia bernafas lelah. Jadi ingat kejadian buruk yang menimpanya. Dan akhirnya sang papah punya kesimpulan sendiri. Bahwa yang sebenarnya Zon kini lagi patah hati soal suka Saifah yang ternyata memiliki pacar perempuan (gak belok) dan memilih mencari pelampiasan dengan membuat kakaknya marah.
Zee melotot kearah adiknya, menurutnya belok ya belok aja kenapa harus cari tameng biar dikata lurus dan parahnya kenapa harus pacarnya juga yang diembat.
"Haha....."Papah tertawa dan itu membuat Zee kesal. Seraya sang papah membela perbuatan adiknya.
"Papah kenapa belain Zon?"Tanya Zee sedikit emosi karna sang adik tidak kena marah.
"Udahlah Zee, setidaknya beri kesempatan papah untuk tertawa. Semenjak 20thn papah bersama Zon. Mengetahui apa saja yang dilakukan Zon, baru kali ini papah ngerasa hal ini tidak boleh dilewatkan."
"Hahaha....."Papah tertawa kembali. Dan kedua anak yang didepannya tengah berfikir keras. Itu papahnya kesambet jin dari mana?
"Pah...."Panggil mamah mengingatkan bahwa perseteruan hari ini harus selesai saat ini juga.
"Benar Zon kamu selingkuh dengan pacar Zee?"Tanya papah sekali lagi.
"Bukan pah...bukan seperti itu...."Zon membelaa diri. Sedangkan Zee masih mengepalkan tanganya menahan amarahnya.
"Jadi disini Elma yang mempermainkan kalian? Ish ish. .." Cibir sang papah sedangkan mamah hanya bisa bernafas lelah. Kedua orangtua mereka bukan tipikal orangtua yang kuno. Jadi mereka pun tahu kalau kedua anaknya tengah dipermainkan oleh seorang wanita namun masih kekeh ingin bersama untuk pihak Zee sedangkan untuk Zon sudah terlanjur kecewa dan ingin hubungan kakaknya juga berakhir. Entah itu kesenangan hakiki atau hanya sebatas ingin membuat kakaknya tidak terlalu sakit. Zon cukup plin plan untuk urusan ini.
"Elma itu emang jahat pah, punya pacar sana sinih kak Zee aja yang bego." Zon nunjuk nunjuk kakaknya sambil ngatain kakaknya bego. Jelas lah yang dikatain emosi jiwa.
"Hahaha."Papah tertawa lagi. Ini hiburan keluarga yang gak boleh disia siain.
"Papah belain Zon. Pah......" Zee kini berdiri dari tempat duduknya dan ingin meninggalkan forum penyelesaian masalah tak berujung.
"Papah gak belain siapun. Semua sama putra papa dan harus papah adili satu pesatu. Zee kamu sudah melukai adikmu jadi kamu harus minta maaf dan Zon... Kamu benar benar? Juga harus minta maaf juga."Papah masih tak percaya dengan putera polosnya yang kini bikin masalah.
"Ada bukti Zon pacaran dengan Elma?"Tanya sang papah kepada Zon. Kali aja Zon bohong.
"Ada......"Zon langsung menyerahkan bukti. Dan Zee sangat amat penasaran dengan bukti yang disimpan Zon.
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Фэнтезиketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.