Saifah harus pergi kerumahsakit untuk pergi cek up. Sedikit lega karena acara nikahan dadakan itu akhirnya bisa ditunda. Saifah bahkan Zon benar benar belum siap untuk itu.
"Ponsel baru."Zon bingung karena dia dapat ponsel dari Zee.
"Kemarin ponselmu mati terus aku taroh di balkon kena angin jatoh."Dusta biadab keluar dari mulut Zee. Dia kini pandai berdusta.
"Yak kali kena angin jatoh. "Zon tak ambil pusing dan kini dengan senang hati menerima ponsel baru itu.
"Jadi kamu akan duluhin kk nikah?"Tanya Zee kini sembari memainkan air kolam didepannya. Keduanya tengah berada di pinggir kolam renang pribadi di kamar hotel mereka.
"Hahaha, ngaco."Zon berdalih. Tapi itu sia sia belaka.
"Mamah sudah kirim kartu undangan untuk anggita arisan." Sejauh itulah mamah Zon mau repot. Sang anak aja masih suka main tapi ibunya sudah heboh sendiri apalagi sang mertua. Jangan ditanya? Saifah jelas akan meneruskan merk dagang mobil di Thailand.
"Serius?"Zon cengo. Dia tak habis pikir dengan apa yang terjadi. Niat Study Tour jadi nikahan Santuy.
"Lha kamu serius apa enggak?"Zee bertanya lagi. Tapi dalam hidupnya Zon memang tidak ada yang serius.
"Kalau mamah sudah seheboh itu diiyain aja." Zon santai tak mau menjadikan ini beban mental. Zon memang kebangetan, Zee kini antara kesal galau dengan Elma kini sedikit terhibur.
Bagaimanapun Zon seaneh itu? Eh bukan Zon memang aneh.
"Zon...."Zee memanggil dengan nada ingin kalau Zon harus mendengarkannya dengan otak ekspres tanpa lemot.
"Iya.......Zon masih sadar belom mau pingsan dalam air." Zon tidak harus ngelawak untuk moment ini. Dia sedang duduk disofa balkon.
"Kalau aku putus dengan Elma. Bagaimana pendapatmu?." Bertanya dalam doa. Zon senyum senyum mendengarnya. Akhirnya sang kakak menemukan pintu hidayah.
"Yeahhhhhhhhhhhhhh, akhirnyaaaaaaa."Zon berteriak senang.
"Akhirnya apa?"Tanya Saint yang tiba tiba datang. Dia menenteng makanan hotel yang super super bintang lima. Lumayan moment langka harus benar benar dinikmati terlepas ada cinta pelik yang harus dia lihat.
"Kak Zee mau minta putus dari Elma "Zon bahagia dia evoria dan kini berlari untuk minta kue yang dibawa Saint.
"Keputusan yang tepat tapi apakah kamu bisa lepas dari Elma?"Tanya Saint kepada Zee. Sedikit ragu karena Saint tahu betapa Zee melemah beberapa waktu.
"Nah, maka dari itu kalian bantu."Zee serius untuk keinginannya.
"Kalau begitu aku bantu sekaranh!!"Saint meminta Zon membawa piringnya. Zon bingung dibuatnya tapi melihat Saint mendekat kearah Zee, Zon merasa ini drama live yang bikin rating tinggi. Saint terus mendekat kearah Zee. Tidak hanya tubuh bahkan wajah keduanya hampir menempel.
Byurrr
Keduanya terjun bebas dalam kolam itu. Kembali untuk mencari udara diatas. Zon masih melihatnya sambil menikmati kue dan duduk santai disofa tadi.Saint dan Zee saling menatap. Saint mengusap wajah Zee dan kini menyambar bibir itu. Zee awalnya menolak. Maklum belum cukup terbiasa dengan serangan ini. Saint tidak gentar dan kini dia mencium bibir itu kembali. Zee sedikit ingin berontak tapi kali ini seperti ada magnet yang memberikan energi tarik menarik itu. Pagutan itu tak terelakkan dan keduanya saling melempar tubuh dan berciuman didalam air.
"Omg...."Zon menelan ludahnya kasar, dia tak kuat melihat adegan dewasa didepannya. Dia belum siap mental padahal besok dia akan nikah. Zon meletakkn piringnya dan kini berdiri untuk meninggalksn arena ++++ itu. Tapk langkahnya tertahan karena Elma berdiri tegap untuk melihat adegan syur itu.
"Bagaimana, cukupkah tahan tentang penolakan ini?" Zon mencibir. Dia menjadi belok bahkan sang kakak dan mengabaikan gadis cantik yang suka bohong.
"Yakkkkkkkkk!!!!"Elma berteriak dan spontan membuat adegan didalam air itu terhenti.
"Zee kita putus!"Elma membuat keputusan dan dia pergi. Zee kaget dan bingung hendak mengejar Elma tapi ditahan Saint.
"Katanya ingin putus. Jadi......?"Saint mengedipkan matanya dan pergi berenang meninggalkan kolam renang. Dia ingin ganti baju karna bajunya basah.
"Apa kamu akan membuat patah hati orang ini?"Zee menunduk dan tak berani menatap Saint. Dia bodoh karena cintanya dan kini saat dia ingin memulai Saint tahu kalau Zee belum benar benar mengakuinya.
"Bangun dan ganti bajumu."Saint berbalik dan mengulurkan tangannya meminta Zee untuk meninggalkan kolam renang.
Tapi Zee menolak uluran tangan itu dan pergi meninggalkan kolam renang sendiri. Merajuk untuk moment ini dirasa cukup pas dan Zee sebenarnya sangat malu. Akhirnya dia mau mengakui dan dia memerah karena Saint lebih agresif dibanding dirinya .
......
"Wah.....traktirannya harus mahal."Pinta Zon yang mengikuti Zee.
"Akan kubelikan rumah untuk hadiah pernikahanmu.' Zee sombong. Dia aja masih numpang hidup sama orangtuanya.
"Emang kakak sekaya itu?"Zon berfikir keras.
"Minta mamahlah, aku gak semampu itu Zon."Sang kakak kini menjitak jidat Zon kasar
"Sakit tahu....."Zon mengerutu. Tapi dia senang akhirnya sang kakak lepas dari Elma.
.......
Zee dan saint sudah berganti baju dan keduanya tengah canggung didepan tv.
"Ini bukan romansa anak sma. Ayolah kalian terlalu kaku."Cibir Zon yang ada ditengah keduanya. Padahal yang ngomong juga perlu belajar.
"Apa sich?"Ucap Zee malas dan berlagak fokus mentingin tv.
"Jangan usil bocah."Saint mulai terganggu akan mulut Zon.
"Baiklah baik.... Kalau aku mengganggu aku pergi saja!"Zon kini bangun dan hendak pergi. Dia merasa ini perlu untuk memberi ruang untuk Zee dan Saint berbicara panjang. Karena Saifah masih dirumahsakit jadi Zon memutuskan untuk pergi menemuinya.
"Fah...Zon akan menemuimu. Disini aku hanya seperti obat nyamuk."Zon melnelpon dan mengeluh.
"Baiklah.... Ada sopir papah didepan minta dia mengantar."Saifah tak mau kejadian penculikan bar bar itu terulang kembali.
"Baiklah, i miss u."
"I miss u too"
Ah, romantisnya keduanya. Bilang enggak enggak ternyata iya iya.
Tamat......
Hahaha,
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasyketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.