Zon kini datang ke bandara lagi. Dia clingukan mencari Saint petugas bandara yang terduga gebetan baru Elma.
"Zon....datang lagi?"Tanya Saint mendapati Zon datang dengan tergesa dibandara. Kali ini keadaanya lebih baik dari kemarin.
"Iya nich ada perlu."Jawab Zon tegas. Iya ada keperluan dengan Saint itu atas dasar paksaan dari Zee. Bahkan kedua orangtuanya nunggu di parkiran.
"Sama seperti kemarin?"Saint bertanya kembali, apakah ada keperluan seperti yang kemarin sehingga Zon datang lagi dan kali ini Zon gak sendiri dia pergi sama Zee sampai dikoridor jadi Saint gak khawatir kalau Zon kayak kucing ilang lagi.
"......."Zon mengangguk pasti dan itu membuat Saint berfikir keras untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kondisi bandara hari ini.
"Zon, sepertinya kamu harus kembali dech. Hari ini penerbangan internasional sungguh ditutup akibat virus. Jadi mungkin teman yang kamu katakan gak akrab kemarin sepertinya tidak akan bisa kembali. Kecuali......?"Saint tahu alternatif lainnya. Dan membuat Zon langsung terpacu untuk mengetahuinya. Hmmm alasan datang karna apa jadi lupa dah itu anak lemot satu.
"Pake baling baling bambu? Atau......?"Zon mikir keras, ya kali aja Saifah gak bisa kembali lagi. Alamat palsu dah.
"Ish berhenti bercandanya. Kalian....."Merasa terabaikan Zee kesal. Dan tujuan utamanya jadi kacau balau.
"Hey, kenapa berteriak ada masalah?" Saint langsung natap Zee kesal aja. Ganggu lagi diskusi dengan anak kucing. Bagi Saint itu membuat hatinya nyut nyutan.
"Ayolah kak Zee kita kesini bukan untuk adu nyali. Adu nyali tuch di kuburan."Ucap Zon polos kebanyakan nonton tayangan horor ya begini.
"Eh Buset......"Saint langsung merinding. Ternyata Zon suka film horor.
".........."Zttttt Zee masih dengan tingkat emosi yang luar biasa tapi ditahan. Dia kini iapun tiba tiba mencengkeram kerah seragam Saint. Karna sudah kehabisan kesabaran.
"Apa hubunganmu dengan Elma?"Tanya Zee tanpa harus muter muter. Dia ingin langsung dapat jawaban yang dia inginkan. Sebab setelah konfirmasi dengan Elma jelas Elma hanya bilang itu hanya senior yang kebetulan bertemu. Atas dasar saran orangtuanya Zee juga wajib bertanya dengan Saint.
"Elma...."Saint lagi mikir, Elma yang mana coba. Nama Elma juga banyak dan kebetulan semalam dia memang jalan bareng dengan Elma. Dan kini dia pun kaget dengan foto yang tiba tiba diberikan Zee sebagai bukti.
Menggandeng tangan.
Tertawa bersama.
Hmmmm.
"Bagaimana kamu dapat foto ini jangan jangan......!'Saint tiba tiba ikutan emosi dan kini mengambil ponsel Zee paksa. Dia merasa perlu melindungi Elma.
Merasa terancam? Itu perasaan Zee melihat ekspresi Saint.
Why? Zee sangat kesal akan itu.
"Apa hubunganmu?"Tanya Zee kasar. Dia masih dalam posisi ingin sekali menghajar Saint.
"Dia juniorku waktu SMA dan kemarin kebetulan bertemu. Dan......siapa kamu apa hubunganmu dengan Elma?" Saint ingin tahu apa hubungannya Zee dengan Elma. Datang datang marah dan seolah Elma itu miliknya. Padahal semalam dia bertemu dengan Elma dalam keadaan Elma penuh memar. Elmapun bilang baru diserang pacarnya.
"Pacarnya......"Zee mengaku tanpa dusta.
Saint langsung mematung dan beberapa saat kemudian tangannya langsung nonjok muka Zee tanpa aba aba.
"Yakkkkkkkk....."Zon panik karena ada perkelahian. Mana bandara sangat sepi.
"Jangan beraninya mukul perempuan!!!"Saint memukul lagi dan Zon pun berinisiatip untuk membantu.
Zon sangat prustasi hari ini. Kenapa cinta semengerikan ini.....
"Kak Zee mana berani mukul perempuan....dan kak Saint sepertinya Elma menipumu."
Jlep
Keduanya pun berhenti berkelahi.
"Aku tak membela siapapun ok. Stop berkelahi."Zon sedikit takut untuk melontarkan kata kata itu. Takut kalau dua orang didepannya yang tengah kalap melampiaskannya padanya.
"Sebaiknya kakak kembali ke parkiran. Jangan bikin gaduh disini. Urusan yang belum kelar ini sebaiknya dilanjut dengan kepala dingin."Zon bersimpati dengan ceramah sebisanya. Membuat Zee memicingkan matanya dan langsung pergi gitu aja. Sedangkan Saint menengadahkan wajahnya kelangit langit koridor bandara sambil mengatur nafasnya.
"Gila....apa apaan ini.....!!"Guman Saint dalam hati.
.......
"Jangan berani mukul perempuan!!" Zee lagi mikir keras akan kata kata itu.
Otak Zee lagi kacau, dia tak pernah mukul perempuan bahkan Elma seperti yang diberitahukan Saint kalau Elma baru dipukul pacarnya bahkan semalam kejadiannya. Saint terus berteriak untuknya mengatakan kalau dia berengsek dan cowok tidak bertanggung jawab padahal dia semalam tak bertemu Elma.
Dan memar pada Elma? Zee tak mendapatinya tadi pagi.
"Ya....Tuhan....."Guman Zee prustasi.
Saat ini Zee balik ke parkiran sedangkan Zon kini berlari menuju koridor untuk kembali.
"Zon kenapa gak ikut balik?"Tanya Saint karna Zon tiba tiba malah ikut duduk disampingnya.
"Benarkah gak ada penerbangan internasional?"Zon ingin memastikan itu.
"Iya gak ada, semuanya ditutup untuk beberapa bulan kedepan."Jelas Saint.
"Sial....."Teriak Zon sembari mengacak rambutnya.
"Katanya gak akrab?" Saint terkekeh, Zon lupa akan itu.
"Tapi kan gak gini juga, aih........"Zon masih menggerutu dan wajahnya terlihat sangat mengenaskan. Spontan Saint yang melihatnya merasa lucu.
"Kecuali dia punya jet pribadi. Tapi sepertinya hari ini tak ada jadwal untuk itu."Saint menjelaskan dan intinya Saifah tak mungkin datang.
"Ya udahlah, aku balik kau begitu. Maafin kakakku ya.... Dan tentang memar. Hari ini aku habis dari rumahnya Elma dan tak ada satupun bekas memar itu." Zon kini bangun dari tempat duduknya dan membungkuk sopan minta maaf.
Terlihat sangat jelas raut wajah kekecewaan diantara keduanya.
Satunya masih dengan mode on galau.
Satunya karena merasa ditipu.
......
Diparkiran dan ini kedua anak malang itu duduk dijok belakang dan didepan sudah ada kedua orangtua mereka.
"Gimana Zee?"Tanya sang mamah. Mamah tahu kalau Zee memar dan tak ingin bertanya kenapa walau hatinya sangat khawatir.
"....."Keduanya diam sejenak.
"Bisa turunkan Zee dirumahsakit."Pinta Zee dan bibirnya memang tak berhenti mengeluarkan darah.
"Baiklah."Papah membalas tanpa ingin bertanya lebih. Toh anaknya juga udah gede.
"Zon patah hati!"Ucap Zon lemah dan iapun memilih memejamkan mata. Alhasil membuat sang mamah langsung penasaran.
"Sepertinya Saifah bakal tinggal lama di Jepang. Lihat......"Sang mamah menunjukkan foto terakhir Saifah di sosial media.
Mesra diruang makan mewah dihotel bintang lima, dengan pertemuan keluarga.
Dan sekarang.
"Bisakah Zon terjun ke jurang?"Celetuk Zon tiba tiba membuat seisi mobil menatap dirinya horor.
Tbc
Abaikan typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasyketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.